"Maafkan aku..." Jedrek berkata dengan suara yang terdengar seperti bisikan, sambil membelai wajah Lilac, sebelum ia menghampiri Serefina lagi.
Dan, Lilac hanya bisa menatap dengan kedua mata yang suram, bagaimana Jedrek memeluk tubuh Serefina yang sekarang sudah sangat lemah dan terus mengeluarkan darah tanpa henti, dikelilingi oleh Hope, yang sedang menangis hingga bahunya bergetar dengan hebat dan napasnya menjadi tidak karuan, dan juga Lidya, yang terus mencoba untuk menyembuhkannya.
Hanya begitu saja, Serefina menggelengkan kepalanya dengan lemah ke arah Lidya, memintanya untuk berhenti. Karena mereka tahu, siapapun yang melihat hal ini akan mengetahui bahwa tidak ada lagi harapan untuk Serefina dengan luka yang ia miliki dan tubuh dalam kondisi seperti itu.
Dan melihat hal ini, membuat Hope menangis semaki keras, ia memegang tangan Serefina dengan sangat erat, sambil terus menitihkan air mata.