Warning! Di bab kali ini ada adegan dewasa, harap lebih bijak dalam memilih bacaan ya.. Terima kasih
*** Selamat membaca ***
Alia yang sering merasa kantuk akibat hormon kehamilan nya pun tertidur dengan cepat tanpa makan malam terlebih dahulu.
****
Alia menggerakkan kakinya yang terasa berat, rupanya kaki seseorang tengah menindihnya. Ia terperanjat menyadari Rafa sedang memeluknya erat,
Alia berusaha mendorong kepala Rafa yang berada tepat di samping kepalanya, sesaat ia tersadar kalau tangan Rafa menyelusup ke dalam kaos yang ia kenakan. Telapak tangan Rafa yang terasa hangat mengenggam lemah satu gunung kembarnya yang sudah tidak tertutup bra.
Seketika jantung Alia terasa bagai hampir meledak menyadari bra yang ia kenakan telah raib dari tubuhnya, Alia terbangun saat merasakan gerakan Rafa yang meremas dada nya.
Alia menurun kan tangan suami nya. Beberapa detik kemudian Alia merasakan tangan Rafa yang kembali naik ke dada nya.
"Lepaskan mas!" Kata Alia pelan.
Rafa mulai membuka matanya, perlahan seulas senyum mengembang dengan tangan nya kembali menggenggam dada ranum milik gadis di samping nya.
"Mas lepaskan!!!" Kata Alia
"Ini hukuman karena kamu berusaha membunuh anaku" kata rafa seraya mengigit telinga Alia. Perlakuan rafa membuat sensasi luar biasa dan menimbulkan desiran aneh di dada nya.
"Maksud mas apa? Aq tidak berusaha membunuh anaku" elak Alia.
"Kamu sengaja tidur dalam kondisi lapar, tuh dengar suara perut mu.sama aja kamu berusaha membunuh anaku" kata Rafa
"Lepaskan aku mas" kata Alia seraya menyingkirkan tangan Rafa yang bergerak nakal di dada nya.
Biar bagaimana pun aku ini suami mu" kata Rafa
"Suami? Jika kamu suami ku berarti aku istri mu?, seorang suami tidak mungkin bisa dengan nyaman nya memajang foto mantan istri nya di kamar nya tanpa memikir kan perasaan istri sah nya? Apakah itu yang di namakan seorang suami?" Kata Alia dengan penuh emosi dan berurai air mata.
Kata-kata Alia seakan menampar wajah nya begitu keras. Rafa terdiam tidak membalas luapan emosi Alia. Ia menatap wajah istri nya dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Hari ini begitu banyak kejutan" batin Rafa
Rafa tidak membalas kata-kata Alia, ia menatap Alia dengan tatapan heran melihat perubahan sikap istri nya yang berani berkata sedikit keras padanya.
"Kamu cemburu kan?" Goda Rafa di telinga Alia. Seraya terus menciumi leher Alia.
"Nggak juga" jawab Alia jutek.
"Sudah, aku nggak mau berdebat lagi. bersiaplah, aku akan mengajakmu makan di luar" kata Rafa seraya menghentikan aktifitas nya.
"Aku tunggu di mobil dalam waktu 5 menit harus sampai di mobil. Kata rafa seraya keluar dari kamar itu.
Alia bangkit mencari bra nya yang entah ke mana. Ia bahkan tidak tahu kapan Rafa melepas nya.
Dia tidak punya pilihan lain selain menuruti ajakan suami nya karena memang saat itu sudah merasa sangat lapar.
Bersambung..