Sore hari yang tenang dengan angin bertiup sepoi-sepoi. Matahari kian terbenam begitu indahnya sampai aku ingin menangis. Mengingat betapa hancurnya tahun-tahun yang telah aku lalui dan semua impian yang tidak terwujud saat ini. Aku tak tahu harus bagaimana lagi menghadapi semua ini.Rasanya sakit luar biasa di dalam dadaku melihat realita yang telah terjadi.
Aku yang begitu kurus,wajahku yang kusam,serta kulitku yang menghitam penuh keriput membuatku sangat tidak percaya diri. Padahal aku ini baru berusia 27 tahun,tetapi aku sangat kelihatan tua. Menyadari hal ini membuatku semakin bersedih.
"Benar-benar seperti sampah," gumamku pelan.
Aku sudah tidak punya uang,pekerjaan,keluarga,teman,rumah, bahkan kekasih. Semuanya satu per satu perlahan pergi meninggalkanku. Kesulitan yang aku alami benar-benar pelik dan sukar untuk kuterima. Aku berpikir untuk mengakhiri semua ini adalah jalan terbaik yang kumiliki. Orang-orang selalu bilang bahwa kematian bukanlah jalan terbaik untuk mengubah segalanya. Aku tahu itu, tetapi aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Aku hanya menginginkan kedamaian dan kebahagiaan, tempat dimana aku bisa berguna dan bermanfaat bagi orang lain,serta menjadi sebuah kebanggaan buat diriku sendiri.
Kulihat deru ombak di sepanjang tanjung tempatku berdiri. Ku berandai seolah-olah jatuh melompat kedalam air kemudian menghilang bersama lautan. Mungkin akan kurasakan sakitnya tenggelam tidak bisa bernafas. Ku langkahkan kaki kiriku sambil melihat kearah bawah. Dalamnya lautan membuatku merinding, namun tidak bisa menghentikan langkahku untuk terjun bebas.
Tiba-tiba tertiup angin yang cukup keras entah darimana asalnya berusaha menghempasku. Disaat itu juga kurasakan kepalaku pusing dan mataku mulai terasa berat. Kakiku terasa mulai tidak seimbang dan tidak sengaja membuatku terjatuh dari atas anjungan pantai.
"Byurrrr..!!!!"
Akhirnya aku jatuh juga kedalam laut yang begitu dalam. Kurasakan ketakutan yang begitu dalam. Sempat kurasakan menyesal telah melakukan hal bodoh ini, namun aku tidak berdaya untuk segera kembali ke permukaan. Aku sedari dulu yang memang tidak bisa berenang tidak punya cukup daya upaya maupun keterampilan untuk sekedar menyelamatkan diriku. Paru-paruku mulai kehabisan nafas, dadaku berasa tercekik, dan aku mulai hilang kesadaran diri. Saat-saat terakhir yang begitu menyebalkan pikirku. Aku kira akan begitu cepat kurasakan penderitaan ini, tetapi malah membuatku sangat tersiksa.
Di tengah-tengah antara penderitaan dan berjuang untuk berusaha selamat, aku masih mengingat masa lalu.Semua kehilangan,serta kejadian-kejadian yang pahit seolah-olah bergerak kesana kemari melingkupi pikiranku. Sungguh tidak ada hal-hal yang menyenangkan yang bisa kuingat. Begitu menyedihkan.
------
Sesaat setelah aku mengatakan hal tersebut sebuah suara seperti masuk ke kepalaku.
"Hei ! Bangun !!" sebuah suara yang tidak asing terdengar di kepalaku.
Suaranya yang menggema seolah-olah seperti suaraku. Aneh, suaranya itu benar-benar mirip seperti diriku.
"Buka matamu Zig !!"
Ku coba untuk membuka kedua mataku dan ternyata aku sudah berada di suatu tempat yang sangat gelap. Disini tidak terlihat apa-apa selain kegelapan itu sendiri. Aku yang mulai ketakutan mencoba untuk meraba-raba,berharap ada sesuatu yang bisa kuraih.
Aku dimana ? Siapapun ? Kalian ada dimana?
Lama sekali aku mencoba berjalan tanpa arah,namun tidak ada apapun yang bisa kujadikan sesuatu untuk membuatku tenang. Tiba-tiba aku teringat akan suara yang ku dengar sebelum aku sampai disini.
Dengan suara keras aku mencoba berteriak sekencang-kencangnya,"Hey! Kamu yang tadi berbicara kepadaku ! Tolong aku !"
Beberapa kali aku mencoba berteriak tapi tidak ada respon dari suara itu lagi. Aku mulai pasrah dan merasa lelah untuk mencoba berteriak lagi. Tiba-tiba sekelebat cahaya muncul dari arah depan.Cahayanya sangat silau,sehingga aku tak kuasa memandangnya. Tidak begitu lama,perlahan cahaya itu berangsur agak redup.Terlihat seorang manusia yang rupanya agak mirip denganku. Dia berpakaian putih,kulitnya bersih tiada cela, matanya berwarna biru dan rambutnya berwarna perak. Aku yang melihat rupanya seketika merasa luar biasa dan tak terpercaya bisa melihat manusia seperti itu.
Siapakah orang yang di depanku ini ? Apakah dia malaikat maut ?
"Hahaha, tenanglah! Aku ini bukan malaikat mau kok," katanya dengan riang gembira.
Perkataannya yang seperti itu membuatku semakin takut. Seolah-olah dirinya bisa membaca isi pikiranku..
"Jangan takut ! Perkenalkan namaku Xeon. Aku sebenarnya adalah roh atau lebih tepatnya versi dirimu yang lebih tinggi kesadarannya. Semua manusia yang lahir dimuka bumi ini mempunyai roh yang berkesadaran tinggi di dalam dirinya masing-masing. Tugas kami adalah membimbing semua makhluk hidup untuk mencapai kebaikan diri mereka sendiri secara maksimal baik di dunia nyata maupun di dunia akhirat."
"Heh ?" Aku yang mendengar semua hal itu seketika bingung.
"Kalian manusia kebanyakan benar-benar lucu. Kalian datang ke bumi ini karena kemauan kalian sendiri. Apakah kamu tidak ingat ?"
"Hah ?"
Ku coba untuk mengingat-ingat lagi apa yang dia katakan.Namun tidak ada ingatan yang membuatku yakin,bahwa aku memang sengaja datang ke bumi.
"Hmmm,sini aku tunjukkan."
Dia mulai menyentuh dahiku dengan tangan kirinya,sedangkan tangan kanannya menyentuh tepat di tengah dadaku. Sekelebat cahaya tiba-tiba datang menyambut diriku. Aku tiba-tiba berada di suatu lorong yang berwarna melihat banyak sekali kepingan-kepingan ingatan.
"Ini semua apa ?" tanyaku penasaran.
"Kita sekarang ada didalam pikiranmu,tempat dimana semua ingatan tersimpan,bahkan ingatan kehidupan masa lalumu saat dunia ini tercipta pertama kali,juga ada loh."
Ketika aku melihat pemandangan yang begitu aneh ini, aku langsung menutup mataku. Secara sadar aku melihat banyak kenangan-kenangan buruk sejak aku kecil yang aku alami. Mulai dari kekerasan, penghinaan, penolakan,serta hal-hal menyedihkan lainnya.
"Maaf ya, aku tidak bermaksud membawamu ketempat ini, akan tetapi kita harus kesini biar kamu paham tujuan hidupmu."
Ku coba membuka mataku perlahan-lahan. Terkejut aku melihat seluruh alam semesta berada di hadapanku terbentang luas. Begitu takjub aku melihat semua jagat raya mulai dari planet-planet serta bintang-bintang bercahaya dan sangat berkilau.
"Kau tahu alam semesta ini sebenarnya adalah dirimu. Seluruh alam semesta ini dan kau itu sama dan saling berhubungan," katanya dengan senyuman penuh kebanggaan.
Saat aku menikmati keindahan alam semesta,tiba-tiba aku teringat sesuatu. Aku teringat bahwa dulu sewaktu aku mati di kehidupan yang lampau,aku pernah kesini sebelumnya.Tepat di mana aku sedang berada sekarang. Saat itu aku berbicara dengan Xeon. Kami berbicara soal rencanaku untuk turun kembali ke bumi,karena kasihan dengan kondisi bumi saat ini.Ternyata namaku sebelumnya di masa lalu adalah Astra. Diriku dari masa lalu ini benar-benar tampan dan rupawan. Sangat berbeda sekali dengan diriku yang sekarang ini.
"Nah, sekarang kamu ingat siapa dirimu ?"
"Ya,aku ingat sekarang."
"Zig,sekarang kamu berada di antara dunia roh dan dunia nyata. Kematianmu sekarang menimbulkan dosa yang sangat besar. Kamu terbunuh atas kemauanmu sendiri. Bunuh diri adalah salah satu dosa yang tidak termaafkan."
Aku yang mendengar itu seketika merasa tidak enak. Banyak hal-hal yang aku sesali selama ini. Mendengar perkataan Xeon membuat diriku semakin terpuruk.Ku kira dengan aku bunuh diri semuanya akan terselesaikan,akan tetapi tidak demikian.
"Sebenarnya selama kamu hidup aku mencoba memberitahumu lewat mimpi, tetapi kamu tidak mengerti. Waktu itu kamu terlalu depresi dan tidak stabil dengan suasana hatimu,sehingga kamu terpengaruh kegelapan."
"Aku minta maaf Xeon. Aku benar-benar payah. Aku benar-benar bodoh. Aku bahkan sedemikian cepatnya membuat diriku mati. Padahal aku belum menyelesaikan tugasku di bumi," kataku dengan sangat sedih.
"Sudahlah tidak apa Zig. Aku juga mau minta maaf karena aku juga tidak bisa menolongmu secara maksimal. Semua yang terjadi tidak sepenuhnya salahmu. Keadaan bumi sekarang jauh lebih buruk dibandingkan dengan kondisi bumi di kehidupan yang lalu. Kegelapan di bumi sangatlah pekat sehingga menghalangi hubungan spiritual kita.Banyak dari kaum kita yang bernasib sama sepertimu juga.Mereka mati sebelum menyelesaikan tugas-tugasnya."
Aku pun terdiam membisu.Tak tahu harus berkata apa kepada Xeon.
"Aku tahu kamu sangat menyesal dengan keadaan ini. Namun sepertinya sudah terlambat untuk menyesali semua ini aku rasa. Maaf ya, sebentar lagi kamu akan dijemput oleh malaikat maut," kata Xeon dengan wajah yang sedih.
Raut wajahnya menunjukkan rasa kasihan kepadaku. Aku bahkan bisa tahu isi hatinya. Dia benar-benar merasa tidak enakan dengan diriku yang sebentar lagi akan menuju Neraka.