Chereads / The Secret of Otuber / Chapter 1 - Perkenalan

The Secret of Otuber

🇮🇩Ly_Dara
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 14.6k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Perkenalan

" Iya Bu, nanti akan saya bayar " sahut Iva dari teleponnya

" Huftt, uang dari bonyok udah tinggal separuh banget, walaupun ga makan dan minumpun bakalan habis..., gimana ya? ", Kata Iva sambil berfikir keras.

" Dahlah, jalan-jalan dulu ajaa, tau aja nanti ada lowongan part time " tambahnya

Ketika dijalan

"Aishh, jalan-jalan gini malah bikin tambah laper dan ga konsen" katanya dalam hati.

" HARI ULANG TAHUN (TEMPAT KARAOKE) !!! SIAPA SAJA BISA DATANG GRATIS DENGAN MAKSIMAL 1 JAM !!! "

" WAHHHHHH!!? HARI KEBERUNTUNGAN MACAM APA INI?! DAH AH, MAU NYANYI GRATIS AJA AH ! " katanya dengan penuh semangat dan berjalan kedalam toko itu dengan penuh semangat.

" Mbak, saya mau coba yang gratis dong, yang 1 jam"

" Ohh, iyaa Mbakk, tapi, Mbak sendirian aja? " Tanya sang resepsionis

" Iya nih Mbakk, mbak mau nemenin saya ga?" tanya Iva sambil berkedip-kedip untuk memohon

" Eh? Saya kan kerja Mbak " jawab resepsionisnya

" Yasudah, ayo saya tunjukkan ruangannya " lanjutnya

Berjalan

" Disini yaa, Mbak. Karna kebetulan ada gitar sama kecrek, jadi bisa dipakai, gratis juga kok. Maksimal 1 jam yaa, Mbak " sahut sang resepsionis dengan ramah

" Wahh, benar-benar hari keberuntungan. AHH, MENDING MAIN GITAR AJAAAA!!!" sahut Iva dengan senang hati, dan mengambil gitar itu

Mulailah ia memainkan gitar itu dengan sangat baik.

32 menit kemudian. Tiba-tiba, ia memikirkan sesuatu.

" HAH? IYA JUGA! KENAPA AKU GA KEPIKIRAN BUAT KONTEN OTUBE AJA YA?? LUMAYAN KAN KALAU VIEWERSNYA BANYAK! BISA DAPAT UANG! " Katanya dalam hati dengan sangat senang

" Ah iya, aku kan ga punya alat musik sama sekali. AHHH, USSY KAN PUNYA GITAR! APA AKU PINJAM AJA YA?!, ahh tapi..." tambahnya lagi

Ia pun langsung menelpon temannya itu

" Aduhhh, apaansih? Ganggu tauu, lagi maskeran nih! "

" Eh, Tiling (gitar) masih ada kan? "

" Aduhh, udah ganggu, masa tiba-tiba nanyain gitar "

" Iyaiya maaf. Masih ada kan? "

" Iya, emang kenapa? MAU PINJEM YA LU? GA GA GA. NTAR RUSAK LAGI AH "

" Ehh, engga kokk, pinjam sebentar aja. Lagi kangen nih sama Tiling. Yaudah yaa, gue ke rumah lo " tutupnya

Dengan sangat cepat ia meletakkan kembali gitar yang ia pakai tadi, dan dengan sigap dan sangat cepat, ia berlari keluar dari ruangan itu.

Setelah itu, ia langsung berterimakasih kepada resepsionis dan menuju keluar.

Diseberang sana

" Aww, ihh, kalo jalan yang bener dong ! " Kata seorang pria pada perempuan yang sepertinya menjadi korban

" Lah? Yang salah kan anda sendiri, kok salahin saya? " Balas perempuan itu tak mau kalah

" Cihh, mukanya sih ganteng, tapi sifatnya gitu. Cihh " kata Iva dalam hati.

Ketika sudah ada trensjakarta yang hampir berhenti dihadapannya, ia pun langsung senang dan buru-buru naik.

Ketika ia ingin masuk, pintu pun terbuka,

" Ck, sabar kek " kata Iva sinis

" Ck, lu yang salah juga " balas cowok yang tidak sengaja mendorong Iva karna buru-buru.

( Cowok ini ceritanya ga sengaja ambil kartu. Yang seharusnya biasanya dia ambil kartu atm, jadi kartu trensjakarta, dan hpnya low bat, jadi ia cuma bisa pakai kartu trensjakartanya aja. Dan, namanya itu, Wilfred Dax )

" Hah? Cowok yang tadi berantem toh? Yaelah, suka banget cari masalah sih" sahutnya dalam hati

" Yaudah sana masuk duluan " kata Iva agar tidak ada masalah lagi.

Mereka pun masuk ke trensjakarta itu yang mana, cowok itu dulu yang masuk, baru Iva.

" Ampun dehh... penuh lagi.., yaudahlah, berdiri aja. Itu bangku kosong paling ditempatin sama cowok sialan itu " katanya dalam hati

Dan, benar saja. Kursi kosong itu ditempati cowok berbadan tinggi, berkulit putih, dan manis itu.

Trensjakarta pun berhenti lagi, karna ada plank. Dan, terlihat seorang nenek yang masuk dengan agak kesulitan berjalan, Iva pun membantu nenek itu. Wilfred melihat seorang nenek yang harus berdiri karna kehabisan kursi pun langsung menawarkan nenek itu duduk dikursinya.

" Eh? Beneran dia ngasih bangkunya ke nenek itu? Ah, yaudahlah, bukan urusan gue juga " kata Iva dalam hati.