Hari ini meeting diadakan di Aman Venice telah selesai. Mew Jongcheveevat bukan tipe orang yang suka beramah tamah dengan klien nya. Bahkan menjamu klien nya ato sekedar menerima kebaikan klien nya nya juga dia tidak pernah mau repot-repot. Setelah sampai hotel, Mew langsung masuk ke kamarnya.
Malam itu entah kenapa jalanan sangat sepi & sedikit gelap. Seorang pemuda manis seperti sudah biasa melewati jalan tersebut karena memang di hotel itulah dia bekerja sebagai pattisier & hari itu adalah hari terakhir dia bekerja. Pemuda itu mendapatkan shift siang & banyak sekali orderan Chocolate Cake menu andalan nya.
Pemuda itu menapaki jalan yang setapak untuk sampai di apartment mungilnya sekitar jam 12 malam & mendapati seorang lelaki terbaring di depan apartment nya dalam keadaan tak sadarkan diri ditikam di bagian perut & pinggang. Pemuda itupun mendekati lelaki tersebut.
"OMG sir!! Are you okay? Can you hear me?" Tanya pemuda rupawan itu sambil menggoyang tubuh lelaki itu, tetapi tidak ada respon dari yang empunya.
"Syukurlah dia masih hidup. Aku kirain dia udah mati. Lebih baik aku bawa aja dia kedalam" ucap pemuda itu yang kemudian menarik tubuh lelaki itu dengan tertatih-tatih & sedikit menyeret tubuh lelaki itu.
Sesampainya di kamar, pemuda itu mengambil kotak P3K & membuka baju lelaki itu untuk membersihkan darahnya. Dia juga membersihkan luka tikaman yang ada di perut & tikaman tersebut. Setelah selesai, dia memakaikan baju sweater oversized miliknya. Setelah itu dia melanjutkan packing untuk dia bawa pulang ke tanah kelahirannya, Bangkok.
Lelaki yang dirawat pemuda itu adalah Mew Jongcheveevat yang berkelahi dengan 30 orang dalam kondisi kurang fit. Mew saat itu masih setengah sadar & berusaha membuka matanya untuk melihat siapa yang menyelamatkannya. Saat dia berusaha membuka matanya, dia mencium bau feromone seperti wangi lavender bercampur musk yang sangat menenangkannya.
Pagi menjelang pemuda itu kaget Mew sudah tidak ada lagi di tempat tidurnya. Pemuda itu kaget & mencari keseluruh apartment nya tapi tetap tidak ada. Saat packing pemuda itu tertidur di sofa dekat tempat tidur Mew & malam sebelum tertidur pemuda itu masih sempat memeriksa keadaan Mew.
"Dasar gak sopan, bukannya pamit malah pergi begitu saja. Lihat saja kalo ketemu lagi, aku akan ajari dia sopan santun" ucap pemuda itu sambil membereskan tempat tidur yang ditiduri Mew tadi malam.
ππππππππ
1 bulan setelah peristiwa itu Mew menyuruh asisten nya Mild untuk mencari pemuda yang menyelamatkannya itu. Dari hasil penyelidikan Mild, diketahui pemuda itu bernama Gulf Kanawut ato biasa dipanggil Kana yang merupakan nama kecilnya.
"Mild, sudah kautemukan Kana untukku?" Tanya Mew dengan nada datar.
"Yang aku tahu kalo Kana bekerja di hotel Aman Venice 1 bulan yang lalu. Tapi dia sudah resign. Sekarang dia bekerja di hotel Mandarin Oriental, Bangkok. Sekarang aku masih mencari keberadaannya khun Mew" jawab Mild.
"Siapkan jetku. Aku berangkat sekarang juga ke Bangkok" ujar Mew.
"Dalam 10 menit khun" jawab Mild.
Bangkok
"Gulf, besok ada meeting besar-besaran di hotel ini & semua tamu memesan chocolate cake andalanmu. Aku mau kamu yang menghandle semua. Aku sudah memilihkan 5 asisten untuk membantumu di dapur" ujar Krist, kepala chef yang terkenal cerewet.
"Baik p' Krist. Acaranya penting ya sampai banyak yang memesan chocolate cake?" Tanya Gulf sambil menghias chocolate cake untuk pesanan ulang tahun customer.
"Sangat penting nong. Makanya jangan sampai terjadi kesalahan sekecil apapun itu. P' percaya padamu. Kali ini perusahaan SJ Corp yang akan menjadi tamu kita. Pemiliknya sangat disiplin & keji. Jadi nong harus hati-hati" ucap Krist yang menjelaskan dengan wajah meringis.
"Baik p'...." jawab Gulf mantap.
"Selain chocolate cake, mereka masih mau makanan yang lain. Nanti p' emailkan menunya" ujar Krist.
Dalam pesawat jet nya, Mew terbayang wajah Gulf yang sudah menyelamatkan nyawanya. Baru diketahui oleh Mew kalo nama pemuda yang menyelamatkannya itu adalah seorang yatim piatu yang selalu bejerja keras siang & malam hanya untuk menghidupi dirinya sendiri. Tak bisa Mew lupakan bagaimana wajah lelah Gulf saat berusaha memapah badannya yang besar itu & pada saat diobati, Mew tidak bisa melupakan wangi feromone yang keluar dari tubuh Gulf sangat menenangkan. Seberapa keras dia berusaha melupakan Gulf, dia tetap tidak akan pernah bisa. Mew berpikir apakah di umur hampir kepala 3, dia harus kembali merasakan cinta setelah sebelumnya dia pernah dihianati oleh pasangan gay nya. Ada sedikit keraguan dalam hatinya untuk kembali menjalin hubungan dengan Gulf yang umurnya terpaut 6 tahun darinya.