Sesampainya di rumah. Semuanya pun keluar dari ambulance dan mengeluarkan brankar yang ditempati oleh Kasto. Para tetangganya yang melihat itu, turut berbondong-bondong untuk membantu dan berbelasungkawa. Kebetulan datangnya jenazah Kasto itu sekitar pukul 10 pagi, makanya masih banyak orang di luaran sana, apalagi tetangga yang sibuk produktif di rumah, yang kerjaannya hanya menggosip saja, tapi meskipun begitu, lingkungan di daerah perumahan Kasto itu orangnya sangat fear dalam membantu terkena musibah sangat tanggap cepat dan tak angkuh, jadinya sangat enak untuk diajak bergotong royong.
Kartika masih dengan tangisannya. Malahan dia menjerit dan sempoyongan. Para tetangga pun merasa iba, meskipun awalnya mereka terus menggosipi Kasto yang menjadi penjahat dan buronan itu, tapi melihat Kasto yang sudah meninggal dan menurut mereka terkena karmanya. Mereka pun akhirnya saling bahu membahu. Dan kini berniat menyolatkan jenazah bersama.