Chereads / Dandelion. / Chapter 39 - Bab 39. Pekerjaan Baru

Chapter 39 - Bab 39. Pekerjaan Baru

Waktu berlalu sangat cepat, tak terasa dua minggu telah terlewati begitu saja.

Hari ini adalah hari dimana keberangkatan Nicho ke Australia.

...

Tepat setelah Anna kembali dari bandara mengantar Nicho, hujan turun sangat deras. Beruntung ia sampai di rumah lebih cepat. Ya, Nicho tetap memintanya untuk tinggal di sana meksipun ia tidak berada di Negara yang sama dengan wanita itu.

"Naila, kamu istirahat saja. Biarkan Dave bersamaku," ucap Anna menghampiri gadis itu yang sedang menemani Dave di sofa ruang tengah.

"Ah tidak apa-apa, Nona. Ini sudah menjadi tugasku," balasnya dengan suara yang sangat sopan. Naila adalah Babysitter yang telah di sewa Nicho untuk membantunya mengurus Dave. Gadis itu mulai bekerja tepat tiga hari yang lalu.

"Jika hanya ada kita berdua, bersikap santai saja, dan jangan memanggilku seperti itu. Kau panggil aku Anna saja."

"Tapi Nona…"

"Sudah. Tidak apa-apa. Sekarang kau istirahat, biarkan aku bersama Dave. Besok aku mulai masuk kerja, dan setelahnya mungkin waktuku bersama Dave akan berkurang," ucap Anna pada gadis tersebut. Naila hanya berusia lebih muda beberapa tahun darinya, memanggilnya 'Nona' rasanya sedikit berlebihan.

Perihal pekerjaannya, ia sudah memasukkan banyak lamaran pekerjaan ke banyak tempat dengan berbagai profesi, namun yang ia dapat hanyalah penolakan karena statusnya yang telah memiliki anak. Lagipula di usianya yang sekarang ini dengan hanya bermodalkan ijazah SMA, mendapatkan pekerjaan benar-benar sesuatu yang sulit.

Mulai dari seorang waiters, kasir di toko swalayan, hingga cleaning service, semuanya tak luput dari jangkauan Anna. Ia tidak lagi peduli dengan jenis pekerjaannya, selama hal itu bisa menghasilkan uang, mengapa mengabaikannya? Toh, ia tidak menjual diri.

Dan dua hari yang lalu, ia menerima kabar bahwa ia diterima kerja menjadi seorang cleaning service pada sebuah perusahaan besar di kota ini, tidak, bukan hanya di kota ini, namun perusahaan tersebut ternyata masuk dalam dua terbesar di ASEAN.

Senang? Tentu saja ia senang, meskipun Nicho awalnya keberatan ketika mengetahui dimana dan apa yang akan gadis itu kerjakan, namun kembali lagi, Anna bersikukuh dan membujuk pria itu hingga akhirnya setuju. Meskipun sebenarnya ia tidak memerlukan izin siapapun, Anna melakukannya hanya semata karena menghargai keberadaan Nicho. Tidak lebih.

Memikirkan akan kembali berkerja membuatnya benar-benar bersemangat. Namun ketika melihat putranya yang masih sangat kecil, ia merasa sedikit tidak tega meninggalkan anak satu-satunya itu. Meski demikian, ia harus tetap melakukannya demi kebaikan mereka berdua di masa depan.

***

Anna bangun lebih awal dari hari biasanya, ini adalah hari pertamanya masuk kerja dan segala hal dirumah itu harus ia bereskan terlebih dahulu sebelum berangkat, begitupula dengan keperluan Dave. Meskipun ada Naila, namun ia tetap saja melakukannya. Ya, selama ia ada di rumah, segala hal yang berkaitan dengan kebutuhan Dave akan tetap ia urus sendiri dan baru akan menyerahkannya kepada Naila ketika ia sedang bekerja.

Dan ketika semuanya selesai, Anna baru siap-siap. Ia hanya mengenakan setelan standar, kemeja putih dan juga rok hitam. Menurut informasi yang ia dapat, seragamnya baru akan dibagikan pada hari pertama bekerja.

Setelah berpamitan dengan Naila dan juga Dave, menggunakan transportasi umum, Anna menuju tempatnya bekerja.

Jika boleh jujur, ia merasa sedikit tegang dan jantungnya terus berpacu lebih kencang dari biasanya, membuatnya merasa sedikit kurang nyaman. Padahal ia sudah sering mengalami hari-hari seperti ini dulu, tapi entah kenapa rasanya saat ini sangat berbeda.

Mungkin karena ini adalah hari pertamanya bekerja selama beberapa tahun belakangan ini.

Berkali-kali ia menarik napas dalam-dalam untuk merilekskan perasaannya, manik matanya memindai satu-persatu dari penumpang bus. Dilihat dari setelan yang mereka kenakan, Anna bisa langsung tahu bahwa beberapa dari mereka adalah pekerja kantoran, sementara yang lain adalah pelajar.

Melakukan perjalanan selama kurang lebih dua puluh menit, akhirnya bus yang di tumpanginya berhenti. Beberapa dari penumpang turun, termasuk Anna sendiri. Dari posisinya berada saat ini, ia hanya perlu berjalan kaki sekitar sepuluh menit dan kemudian akan sampai pada tujuannya.

Melirik jam di tangannya, waktu baru menunjukkan pukul enam lewat tiga puluh menit, sepertinya ia terlalu bersemangat hingga datang sepagi ini.

Udara pagi yang masih terasa segar beberapa saat lalu perlahan hilang digantikan dengan polusi kendaraan yang mulai memenuhi jalan raya. Anna berbelok pada pesimpangan jalan yang ada di depannya.

Sepi, hanya sesekali terlihat mobil melalui jalan tersebut dan berakhir pada pintu gerbang yang sangat mewah di depan sana setelah melalui pembatas jalan.

"D.A Corp" Begitu tulisan yang terukir jelas pada setiap sisi pintu gerbang, tidak hanya itu, setiap pintu gerbang terbuka, sebuah patung raksasa bernuansa gold dan perak, disertai ukiran D.A Corp menjadi pemandangan pertama yang akan menyambutnya.

Meghentikan langkahnya sejenak, Anna memperhatikan gedung pencakar langit yang ia duga merupakan tempatnya akan bekerja.

Tanpa sadar Anna menyunggingkan senyum. Diterima kerja oleh perusahaan sebesar ini membuatnya sangat senang, ya meskipun hanya sebagai cleaning service.