"Benarkah?" Fizar melihat dengan hati-hati. Setelah merenung sejenak: "Lalu ... Bagaimana dengan menekan kejahatan ..." Fizar sangat puas dengan produk tulang ini, dan secara pribadi memberinya nama.
Joni Salaka mengelus janggutnya dan mendengus dengan enggan "Menekan kejahatan ... tapi itu layak untuk hal ini ..." Setelah mendengar suara itu, semua orang menggema dan memuji.
Jidan melihat bahwa dia tidak hanya gagal membuat Hani malu, tapi malah membuatnya menjadi pusat perhatian, wajahnya berubah suram, dan dia ingin mengatakan sesuatu. Setelah melihat tatapan rahasia Nana di kerumunan, dia melangkah pergi dengan enggan.
Kemudian, Hani dan ayahnya Lukas juga kembali ke tempat duduk mereka.
Meja mereka ada di pojok, dan tidak ada orang lain kecuali keluarga mereka.
Setelah duduk, keluarga itu terdiam.
