Kisah Dari Dunia Pararel " Hilangnya Mustika Tujuh Bunga "

🇮🇩Ko_Xing123
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.1k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - BAB 1

Ada sebuah tempat yang bernama Alam Padang Sunyi yang berada di tempat antah berantah. Di sana hanya terdapat batu-batu dan pasir belaka, dengan hanya sedikit makhluk hidup. Sementara itu, di tempat yang sama ada seorang pria tengah tertidur pulas dengan berpakaian jubah yang penuh tambalan tengah tertidur dengan menggunakan batu sebagai sandaran punggungnya.

Ia tertidur pulas seolah tanpa ada beban yang menindihnya. Wajahnya tampan walaupun nampak sudah berumur, ia bermata bulat dengan bola mata berwarna hijau, hidung mancung, dengan bibir merah merona yang nampak selalu segar, wajahnya bulat dengan kumis yang nampak sewarna dengan rambutnya yang hitam mengkilat. Di tangan kanannya nampak sebatang tongkat yang menjadi rekan seperjalanannya yang lain dan juga memakai sandal jepit kayu yang nampak usang.

Tiba-tiba muncullah asap putih di sampingnya yang kemudian berubah menjadi monyet kecil berukuran tiga kaki yang memakai kaos singlet dan sepatu boot berwarna putih dan topi dan celana pendek berwarna merah yang penuh tambalan sama seperti pria tersebut.

Menyadari kehadiran makhluk tersebut, pria tersebut membuka mata lalu bertanya dengan tatapan agak marah, " Dari mana saja kau Wan ? Sampai tertidur pulas aku menunggumu dan apa pula yang kau bawa itu ? Makhluk yang bernama Wan itu lalu duduk dan meletakkan bawaannya lalu membukanya.

Jawabnya, " Hanya ini tuan yang kulo dapatkan, kulo sampai membongkar batu segala bahkan sampai nyaris disengat Kalajengking Batu tuan dan untungnya kulo selamat setelah berhasil berhasil menemukan blumbang yang ada ikannya dan juga tanduran yang buahnya bisa dimakan.

Mendengar itu pria tersebut tersenyum simpul lalu berkata, " Kau makanlah dulu, aku tidak lapar tapi setelah ini kita lanjutkan perjalanan kita. Monyet itu mengangguk perlahan lalu meneruskan makannya sampai habis.

Kemudian, mereka berlari dengan lincahnya lalu sampailah mereka di tempat yang penuh dengan tulang belulang. Pria tersebut mengawasi sekelilingnya dan berkata, " Bersiaplah Wan kemungkinan penghuni tempat ini tidak ramah kepada pendatang seperti kita." Benar saja tiba-tiba tanah di depan mereka meletus lalu keluarlah Kelabang Raksasa yang menyemburkan gas berwarna kuning dan berbau busuk.

Mereka dengan susah payah menghindar hujan batu dan semburan gas yang berbau busuk itu.

Lalu tiba-tiba, pria tersebut berteriak, " Perisai Tak Kasat Mata ". Dengan sekejap mata terbentuklah dinding tak kasat mata di sekeling mereka. Dengan buasnya makhluk tersebut menyerang dinding tersebut hingga tak menyadari .....

" Tongkat Sakti Penghancur Bumi", tiba-tiba saja pria tersebut sudah ada di atas makhluk tersebut dan menghajarnya sekuat tenaga dan disusul oleh bola api yang cukup besar menghantam makhluk tersebut hingga terbakar tak bersisa.

" Bagus Wan kerjamu " ! Pria itu berteriak gembira atas serangan penutup yang telah berhasil diluncurkan monyet itu. Lalu pria itu mengambil sesuatu yang bersinar dari sisa makhluk tersebut.

" Apa itu tuan ? " Monyet itu bertanya dan dijawab oleh pria itu dengan tenangnya, " Setiap makhluk memiliki Pusaka Bawaan di tubuhnya dan akan keluar ketika ia mati dan ini aku simpan untuk dipakai nanti.

Setelah pertempuran tadi, mereka pria itu memutuskan untuk meneruskan perjalanannya dan selama dalam perjalanan, ia dan Wan Si Monyet Ajaib itu tidak banyak bercakap dan akhirnya mereka bertemu dengan sungai kecil yang tepi - tepinya banyak ditumbuhi semak - semak.

Setelah mengamati keadaan di sekelilingnya, pria tersebut bertanya, " Wan apa pendapatmu, apa kita menyeberangi sungai ini atau menyusuri tepinya ? " Wan lalu menjawab ," Menurut kulo, panjenengan lebih baik menyusuri tepi kali ini saja tuan, karena menurut kulo kali ini walaupun nampaknya kecil tetapi ndrawasi tuan. Setelah berpikir sejenak pria tersebut memutuskan untuk mengiyakan kata-kata monyet itu.

Mereka menyusuri tepian sungai itu dengan hati-hati dan meskipun Alam Padang Sunyi hanya berisi batu-batu dan pasir dengan sedikit makhluk hidupnya, mereka tetap waspada terhadap segala kemungkinan serangan Makhluk Buas seperti tadi.

Mereka berjalan terus hingga menemukan sebuah air terjun kecil dan mereka pun terus mendakinya, lalu tak lama setelah itu mereka melihat sebuah Portal Antar Alam yang masih tertutup. Lalu dari alat itu keluar suara yang cukup lembut menyapa mereka, " Hendak kemana tuan-tuan pengelana gagah ? Pria itu menjawab, " Terserah kamu saja, aku belum punya tujuan yang jelas, namun aku punya hasrat untuk mengunjungi Alam Bukit Jamur !" Kemudian Portal itu membuka dan berkata " Selamat menikmati perjalanan anda tuan-tuan semoga anda selamat sampai tujuan !"

Mereka kemudian bergerak memasuki Portal dan kemudian sudah tertutup lagi. Sementara itu di tempat yang tidak jauh dari situ, ada seseorang yang berjubah dan bercadar serba hitam tengah menatap tajam ke arah Portal itu. Lalu dengan pelan ia berkata, " Aku tahu apa yang kamu cari, tetapi kamu tidak akan pernah bisa menemukannya".

Lalu pelan-pelan sosok itu menghilang ditutupi kabut tipis berwarna putih.

_________________&&&&&&&_________________