Chereads / Cinta Di langit Seoul / Chapter 4 - chapter 4

Chapter 4 - chapter 4

Terkutuklah dia karena dengan bodohnya mengabulkan permintaan gadis itu. Entah setan dari mana yang memengaruhi otaknya sampai-sampai dia terpikir untuk mengecek jadwal Hyuna, pergi ke gedung kuliah gadis itu, dan mengajaknya makan siang bersama.

"Ini hanya karena aku malas makan siang sendirian. Dan aku juga sedang tidak ingin makan ditemani tatapan penuh nafsu dari para gadis di kampusku." ujar Hyun shik mengingatkan, memastikan bahwa gadis tersebut tidak besar kepala atau berpikiran yang macam-macam tentang kedatangannya.

Hyuna mengangguk-angguk tanpa mengangkat wajahnya dari mangkuk Jajangmyeon nya sedikit pun.

"Memang selama tiga tahun ini kau tidak makan siang sendirian? Jadi kenapa baru sekarang kau merasa malas?" gumam Hyuna dengan mulut penuhnya.

"Apa kau bilang? coba kau ulangi? sergah Hyun shik dengan tatapan menakutkannya.

"tidak!" ucap Hyuna sambil tersenyum lebar, menggoyang-goyangkan sumpitnya.

"Aku bilang, kau baik sekali mau mentraktirku makan siang." ucapnya

"Jaga mulutmu di depanku," ujar Hyun shik memperingatkan sambil menyuap makan siangnya.

~~~

Beberapa saat kemudian mereka telah selesai makan siang. setelah makanan mereka habis mereka pun beranjak dari tempatnya dan menuju rumah untuk pulang.

Setelah mereka sampai gadis itu dengan seenaknya mengikutinya masuk ke rumah dengan sebuah alasan manis yang membuat Hyun Shik mual.

Bermain game bersama, yang jelas bertolak belakang dengan apa yang dilakukan gadis itu selanjutnya. Seperti kali pertama, gadis itu lagi-lagi mengacak-acak susunan kaset gamenya.

beberapa saat kemudian, setelah mereka menghabiskan waktu berjam - jam untuk bermain game. hyun shik tiba-tiba di kagetkan dengan sesuatu yg menimpa bahunya.

Pluk!

Hyun shik merasakan sebuah benda berat membebani bahunya, membuatnya mengalihkan pandangannya ke arah samping dan mendapati bahwa kepala Hyuna lah yang bersandar di sana.

Hyun shik memutuskan untuk membiarkannya beberapa saat dan memfokuskan perhatian lagi pada layar psp nya. Tapi sudah lewat satu jam saat dia akhirnya merasa haus dan menyadari bahwa gadis itu juga  menghabiskan minuman yang di bawakan ibunya tadi.

Jadi pilihan pria itu hanya dua, membangunkan gadis itu atau mengangkatnya ke atas tempat tidur. dan dia merasa tidak tega untuk memilih pilihan pertama saat melihat wajah lelap gadis tersebut di pundaknya.

Hyun shik akhirnya mengangkat tubuh gadis itu yang tertidur di pundaknya, dengan hati-hati Hyun shik meletakan tubuh Hyuna ke atas tempat tidurnya, berniat segera turun kebawah, tapi yang dilakukannya malah duduk di pinggir ranjang.

Tanpa sadar, hyun shik menatap wajah gadis itu lekat-lekat. Gadis itu nampak sedikit berkeringat dan Hyun shik mendapati tangannya sudah terulur untuk mengelap bulir keringat yang ada di kening gadis tersebut.

~~~~

"Mana Hyuna?" tanya  Sang Jae saat melihat anaknya muncul dari tangga dan melangkah masuk ke dapur.

Dia memotong kimbap yang baru saja selesai dibuatnya, kemudian menatanya di atas piring dengan rapi.

Dia memang sedang senang-senangnya memasak dan mencatat setiap resep yang ditanyangkan acara masak-memasak di tv.

Oh, dan jangan lupakan tentang dia akan  mencari cara untuk menarik Hyuna ke rumah itu setiap hari fan menyuruhnya mencicipi  sekaligus menghabiskan makanan yang di buatnya.

"Tidur," jawab Hyun shik pendek sambil membuka kulkas, mengeluarkan sekotak jus dingin dan langsung meminumnya dari kotak. Dia menyandarkan tubuhnya ke meja makan, tanpa permisi mencomot Kimbap dari piring.

"Tidur? Jangan bilang kau akan membiarkannya begitu saja di lantai begitu saja?"

"Astaga, ibu, setidaknya bertanya dahulu sebelum kau menuduhku yang tidak-tidak! Apa kau tahu bahuku hampir saja kera- ah tidak bahkan sudah keram karena di jadikannya bantal untuk tidur. Dan aku masih berbaik hati mau menggendongnya ke tempat tidurku." sungut Hyun Shik kesal.

Sang jae yang tahu perlakuan anaknya itu, menghentikan kegiatannya dan menatap anak laki-laki nya itu dengan senyum yang merekah di wajahnya.

"Benarkah? kau melakukannya? Itu kabar yang sangat luar biasa! Aku akan menceritakan nya pada kakakmu dan ayahmu nanti," ucapnya puas.

"Aish, ibu, kalau aku tidak melakukannya kau akan memarahiku, sekarang setelah tahu aku melakukannya kau malah menjadikannya bahan gosip. Aku tidak habis pikir kenapa aku bisa terlahir di keluarga tidak normal seperti ini." dengusnya.

"Seharusnya kalian adopsi saja gadis tidak waras itu."

"Untuk apa diadopsi? Dia kan akan menjadi menantuku."

"Apa?" seru Hyun shik hampir menyemburkan jusnya yang baru saya di teguknya.

"Omong-omong, bagaimana kalau mulai besok ibu buatkanmu bekal makan siang?"

"Aku bukan anak TK lagi."

"Ayolah. Coba kau pikir berapa uang yang bisa kau hemat jika kau tidak perlu membeli makan siang? kau kan bisa menabunya untuk membeli kaset game."

Hyun shik mendengus dan terdiam saat mengingat sesuatu.

"Kalau begitu buatkan dua."

"Untuk siapa?"

"Gadis gila it- Hyuna maksudku." ralatnya saat melihat tatapan memperingatkan dari ibunya.

"Dia berhasil memperalatku untuk mentraktiknya makan siang setiap hari dan eomma kan tahu bagaimana nafsu makannya. ibu kan tidak akan rugi apa-apa jika membuatkan bekal untuknya juga. lagi pula menu makan siang di kampus tidak sehat. bahkan dia selama ini dia tidak pernah makan siang Hanya untuk menabung demi membeli kaset game." ucap Hyun shik tanpa sadar dengan ucapannya yang sedang mengkhawatirkan gadis itu.

"Hyun Shik~a," ujar Sang Jae sambil berbalik dan menatap anaknya itu lekat-lekat.

"Kau yakin gadis pertama yang kau bawa ke rumah, gadis pertama yang kau biarkan masuk ke dalam kamarmu dan mengacak-acak kaset koleksi kesayanganmu, gadis pertama yang kau gendong dan kah biarkan di tempat tidurmu, dan gadis pertama yang kau cemaskan kesehatannya itu, tidak memenuhi kualifikasi untuk membuat mu jatuh cinta?"

Hyun shik tertegun, ketika ia baru saja sadar akan ucapan sang ibu, ingin sekali ia berkata tidak, tapi dia tahu itu akan membohongi dirinya sendiri.

Dia bukannya tidak menyukai gadis itu. Tapi belum. Dia belum memastikan perasaannya itu akan tetap bertahan seperti itu dalam waktu yang lama.

Atau akan berubah dalam waktu dekat. mengingat bagaimana gadis itu sudah berhasil masuk ke dalam kehidupan nya  mempengaruhinya sejauh ini.

Sang Jae tersenyum dan menunduk melihat ke arah kimbap nya lagi.

"Atau kau sudah jatuh cinta dan sama sekali tidak menyadarinya." gumam sang ibu dengan senangnya.

~~~

Jajangmyeon: Mie dengan saus kedelai hitam

Kimbap: Makanan khas Korea yang terbuat dari nasi,daging, dan sayur, yang dibungkus dengan rumput laut.