Alex melihat bahwa Jelita terlihat sangat tertekan, jadi dia menggenggam tangannya, "Jelita, kamu baik-baik saja?"
"Apakah kamu ingin minum denganku?" Jelita tersenyum padanya, tapi senyuman itu jelas terasa pahit.
Alex mengangguk. Jelita berdiri perlahan, berjalan ke arahnya untuk menuangkan anggur. Ketika dia membungkuk, lengannya secara tidak sengaja menyentuh lengan Alex. Jelita buru-buru menegakkan tubuhnya dengan keras, tapi secara kebetulan, rambutnya terjerat dengan kancing Alex. Dia dipaksa untuk membungkukkan badannya lagi. Napas pria itu langsung menerpa ujung kepalanya. Ini membuat wajah Jelita memerah. Dia semakin tidak sabar, tapi semakin tidak bisa dirinya, semakin kesulitan dia untuk melepaskan rambutnya yang terjepit oleh kancing baju Alex.