Kiano mengenakan setelan rapi dengan rambut yang ditata dengan gel. Wajahnya tampak dingin. Dia menghadap ke jendela. Cahaya lampu jalan yang menerobos melalui jendela jatuh di wajahnya. Kini wajahnya tampak dipenuhi bintik-bintik cahaya yang indah.
Mata Kiano menatap tajam ke arah Angel. Saat ini dia benar-benar marah hingga ingin meledak. Dia menatap Angel tanpa mengalihkan pandangannya sedetik pun.
"Tuan Kiano!" Seseorang mengejarnya. Angel menoleh untuk melihat pria itu. Ternyata Michael yang tadi menggoda Angel sedang menghampiri mereka. Dia mungkin berusia kurang dari 40 tahun, tapi dia hanya memiliki sedikit rambut yang menutupi kepalanya yang hampir botak itu.
Michael membuka mulutnya dengan ragu, "Tuan, kenapa Anda pergi tiba-tiba? Acaranya belum selesai." Dia tersenyum sedikit.
"Apa maksudmu?" Kiano balik bertanya.