Rivan panik! Ketika dia mendapatkan kabar kalau saat ini Nadila sedang dibawa ke rumah sakit. Katanya hari ini Nadila akan melahirkan.
Karena tak tahu jika kelahirannya maju beberapa hari, akhirnya Rivan terpaksa meminta izin pada atasannya untuk pulang lebih cepat.
Pun dengan Raga, dia langsung ke rumah sakit setelah mengetahui jika cucunya akan terlahir di dunia.
Rivan langsung berlari menuju parkiran, kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
Dalam benaknya, dia merasa bersalah karena di saat-saat Nadila akan melahirkan malah bukan dirinya yang ada di samping Nadila.
**
"Ma, Rivan mana, ma?" tanya Nadila bertanya keberadaan Rivan saat ini. Sejak dia merasakan mulas-mulas yang hebat, hanya Savira yang ada di sampingnya bukan Rivan.
"Mama udah telepon, dia lagi di jalan, Nad."
"Ah, Nadila benci sama Rivan." Nadila menggenggam erat sprei sambil menahan rasa sakit yang ia rasakan.
"Gak boleh begitu, kan dia kerja bukan main."