"Apa mas Hiro mau ikut? Siapa tahu juga mas Hiro bisa menemukan gantinya mbak Nadila di sini."
"Gak," jawab Hiro ketus.
Tentu saja dia tak mau. Karena di hatinya sekarang sudah ada Delia. Menggantikan Nadila maupun Kinanti yang pernah singgah di hatinya.
"Lia sedang apa ya?" batin Hiro. Padahal beberapa saat yang lalu dia baru bertemu dengannya. Tapi rasanya masih tidak cukup.
Dia ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan wanita itu. Memandang wajahnya yang teduh membuat hatinya merasa damai.
Hiro mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu di sana untuk Delia.
Hiro : Nanti pulangnya aku antar. Kita jalan-jalan dulu di luar. Kamu mau gak?
Delia : Iya mau.
Hiro tersenyum senang. Kemudian mengetik lagi di layar keyboardnya.
Hiro : Sampai ketemu nanti Lia.
Delia : Iya, sampai ketemu nanti Hiro.
Rasanya Hiro ingin melompat saking senangnya. Tapi dia tak bisa melakukannya sekarang.