Delia ikut makan bersama Hiro dan Nando. Seperti perintah Hiro dulu, jika sejak beberapa minggu yang lalu ia meminta wanita itu untuk makan bersama.
Delia duduk di depan Hiro. Kepalanya menunduk malu. Apalagi setelah mereka sama-sama tahu perasaan satu sama lain. Dalam diamnya Delia tak bisa berhenti tersenyum.
"Apa sekarang aku dan tuan Hiro resmi berpacaran? Tapi, dia tidak memintaku untuk menjadi pacarnya seperti yang aku lihat di TV. Lalu hubungan kami apa?" pikir Delia.
Sementara itu Hiro tak sengaja menyenggol kaki Delia di bawah meja. Sontak Delia mengangkat kepalanya dan menatap Hiro yang duduk di depannya. Sedang lelaki itu langsung tersenyum saat melihat wajah Delia yang tak pernah membosankan untuk di pandang.
"Bagaimana kondisi mas Hiro sekarang?" tanya Nando di sela-sela makan mereka. Tidak seperti biasanya tumben meja makan ini begitu sepi.
"Aku, baik-baik saja mas."
"Maksudku perkembangan terapi pada ingatan mas Hiro." Nando menggigit potongan ayamnya.