Selama dalam perjalanan Hiro dan Delia saling diam. Lagipula tidak ada topik yang bisa mereka bicarakan juga. Apalagi keduanya sana sekali tidak menikmati nonton film mereka.
"Mau makan dulu mbak?" tanya Hiro pada akhirnya.
"Tidak usah tuan. Nanti kelamaan," jawab Delia.
"Memangnya kenapa kalau lama?"
"Takutnya tuan ada kesibukan lain."
Hiro tertawa mendengarnya. "Mbak Lia kan tahu sendiri kerjaan aku cuma di rumah seharian. Jadi ya aku mau sibuk ngapain," jawab Hiro masih dengan tawa yang mengekor.
"Saya lapar mbak Lia," lanjut Hiro. Dia menoleh pada Delia dan menunjukkan raut wajah memelas. Berharap Delia akan setuju dengan idenya untuk makan dulu sebelum pulang.
"Baiklah. Karena tuan Hiro lapar kita memang harus makan dulu."
Dengan persetujuan Delia akhirnya Hiro membawa mobil tersebut menuju jalanan yang ramai pedangan kaki lima. Dan tidak lama dia melihat warung makan bakso di pinggir jalan.