Rivan meraih pintu pagar rumahnya, adiknya yang sudah duduk di kelas satu SMA datang menyambutnya dengan tawa yang riang.
"Mas, mana martabaknya?" tanya Citra sambil menagih sesuatu pada kakaknya.
"Nih, ibu mana?" tanya Rivan.
"Tidur tadi abis minum obat."
Rivan hanya tersenyum, setidaknya jika dia tak memiliki waktu untuk keluarga dan kekasihnya tapi setidaknya dia memiliki uang untuk mengobati sakit ibunya yang mengidap penyakit kanker payudara.
Rivan berjalan hati-hati agar tidak membangunkan ibunya yang tidur di dalam kamar.
Nanti … jika dia menikah dengan Nadila, mungkin hidupnya akan menjadi lebih baik dari sekarang. Pekerjaan yang sudah pasti, apalagi menjadi menantu dari seorang kaya raya dari petinggi di JK Grup.
Pertunangan sudah diputuskan satu bulan lagi, dan esok hari Rivan akan mengatakan semuanya pada ibunya.
"Mas, tadi aku lihat mbak Evy gandengan sama cowok. Emang mas Rivan udah putus sama dia?" tanya adik Rivan yang sibuk dengan martabaknya.
"Iya udah."