Nadila mendongakan wajahnya.
"Aku tau kamu pacaran sama Ratih karena gak mau aku ganggu, iya kan?"
Mata Hiro melebar, dia merasa tak percaya dengan apa yang didengarnya saat ini. dari mana adiknya itu tahu kalau dirinya hanyalah berpura-pura pacaran dengan Ratih?
"Kalo bang Hiro cuma pacaran pura-pura, mending udahan," kata Nadila. Perlahan matanya mulai menutup karena rasa kantuknya.
"Kamu—dari mana tahu soal itu?"
Nadila tersenyum. "Bang Hiro lupa kalo kita hidup bareng sejak kecil."
Hiro kelabakan sendiri mendengarkan pengakuan dari Nadila yang secara mendadak itu. ia tahu mereka hidup bersama sejak kecil, tapi bagaimana bisa dia mengetahui kalau selama ini hanya pura-pura saja?
Apakah sikap Hiro pada Ratih terlalu kentara? Tidak. Bahkan Hiro sudah sepenuh hati pada Ratih.
Hiro melepaskan pelukannya, membiarkan adiknya itu tidur dengan selimutnya. Hiro hanya menatap adiknya itu kemudian mengembuskan napasnya, begitu berat.