Raga tidak menemukan siapa-siapa di sana kecuali Savira yang terduduk lesu di depan meja kasirnya. Bahkan ia tak menyadari jika Raga datang di tokonya siang itu.
"Papa!" seru Hiro langsung menghambur ke arah Raga, dia memeluk paha ayahnya dan menatap Savira yang terkejut melihat bayangan Raga sudah berdiri di tokonya.
"Kamu main sama Nadila di atas ya, papa mau ngomong sama tante dulu." Raga menyuruh Hiro untuk pergi ke atas, dan langsung diiyakan oleh anak lelakinya itu.
Usai Hiro tak ada, Raga memandang Savira yang pipinya memerah karena bekas pukulan dari Dera tadi.
"Siapa yang udah mukul kamu?" tanya Raga, dia bergerak perlahan dan berdiri di depan Savira.
"Istri Rafael?" tebak Raga.
Savira diam, tapi matanya menjawab semuanya.
"Gara-gara apa? Gara-gara dia tadi malam?"
"Bukan, gara-gara kaca itu." Savira menunjuk kaca yang semalam pecah dan kini sudah diperbaiki.