Dina merebahkan tubuhnya di atas kasurnya. Rasanya sangat melelahkan ketika dia berada di hotel selama semalaman dan melayani lelaki yang memiliki kelainan seksual.
Namun untuk urusan uang. Lelaki itu tak ada tandingannya.
Dina tersenyum samar. Dia sudah memutuskan akan menjadi apa setelah ini. Sebuah keputusan yang akan membawanya menjadi seorang yang lebih tinggi. Bahkan tanpa bekerja terlalu keras.
**
Raga membuka matanya. Kemudian melihat ponselnya. Ada beberapa pesan dari Savira tadi malam yang belum ia buka sampai pagi ini.
Pikirannya terlalu lelah. Sampai dia tidur lebih awal untuk menenangkan pikirannya. Menggunakan obat tidur adalah cara terbaik untuk mengatasinya dan Raga sudah terbiasa.
Raga membalas pesan Savira kemudian ia meraih handuk lalu keluar dari kamar mandi.
Ia harus bertemu dengan Rasty untuk iklan minuman isotonik kali ini.