Savira terpaku, dia berhenti di depan pintu masuk bangunan kafe milik ibu Raga yang kini tengah ramai dengan banyak orang. Termasuk Rico.
Desy yang melihat gelagat Savira yang aneh langsung menyadarkannya, dan bertanya apakah dia jadi masuk atau tidak.
"Gimana? Mau masuk apa gak?" tanya Desy. Dia melihat ke arah Savira dan dalam kafe secara bergantian.
"Gak usah deh," sahut Savira. Dia menatap Desy gugup. "Banyak orang."
"Lah kenapa emang? Ada Rico juga tuh."
"Gak enak Des, ada Rasty di sana juga."
"Lah kan kamu pacarnya, kenapa malah kamu yang gak enak."
"Udah kita pergi aja, keburu ketahuan sama mereka." Savira menarik lengan Desy untuk segera meninggalkan bangunan tersebut.
Akan lebih tak enak lagi kalau sampai Ana yang melihatnya. Savira tidak cukup percaya diri melihat ada Rasty di dalam sana yang tengah bergabung dengan yang lainnya.
Meski baru pertama bertemu tapi wanita itu sudah tampak akrab apalagi dengan Ibu Raga.