Ana melihat jam dindingnya, dia sudah diberi tahu oleh Raga kalau malam ini tak akan pulang. Tapi kenapa dia tampak gelisah?
Dan ternyata bukan masalah Raga yang membuatnya gelisah. Melainkan hal lain yang membuatnya terpikirkan suatu hal sampai tak bisa memejamkan matanya sampai jam dua malam.
Dia sudah memiringkan posisi tubuhnya untuk mendapatkan posisi terbaik tidur. Tetapi itu sama sekali tidak membantu.
"Kenapa aku harus mikir sampai begini?"
Beberapa jam yang lalu ... ketika Rico masih di apartemen Ana. Lelaki itu dengan percaya diri mengungkapkan perasaannya pada Ana.
Dia sama sekali tidak takut kalau ditolak oleh wanita itu. karena dia yakin bisa mendapatkan hati Ana nantinya, meski sulit.
"Mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk saya mengatakan hal ini pada Anda. Tapi saya—saya tertarik pada Anda," ucap Rico.
Dia sudah memikirkan banyak hal sebelum mengatakan hal tersebut pada Ana. Salah satunya adalah dibenci oleh Ana.
