Ia berlari menuju apartemennya lagi demi menemui Ana. Dan menekan bel tak sabaran. Dia ingin melihat keadaan Ana saat itu juga.
Dengan napas terengah-engah, Rico sudah berdiri di depan pintu apartemen Ana.
"Kamu—baik-baik aja, kan?" tanya Rico dengan napas yang berantakan.
Ana yang ditanya seperti itu tentu saja terkejut. Wajahnya kebingungunan karena mendengarkan pertanyaan dari Rico barusan.
"Iya, saya baik-baik saja, memangnya ada apa?" Ana malah berbalik bertanya pada Rico.
"Anda serius? Tadi katanya Raga mau pergi—pergi ke mana? Raga baik-baik saja juga, kan?"
Ana terpaku. Tertegun sampai membeku melihat Rico yang seperti itu. tampak sangat khawatir padahal mereka belum lama mengenal. Dan status mereka yang hanya tetangga. Membuat Ana mulai berpikir, hanya Rico lelaki yang menunjukkan rasa khawatirnya seperti saat ini.