"Kamu dari mana aja?" tanya ibu Savira yang sudah menyambutnya di ruang televisi. Savira lupa jika saat ini ibunya ada di rumahnya selama satu minggu.
Meskipun tadi sudah izin pun tampaknya ibunya tak mudah percaya seperti sekarang.
"Kan Vira udah bilang, Bu. Lembur tadi."
"Tadi diantar sama siapa? Ibu denger suara mobil. Rafael?"
"Bukan."
"Terus?"
"Rico."
Ibunya yang tadinya terlihat tenang dan kalem sontak langsung berdiri dan menatap Savira dengan mata yang melebar.
Dia masih menyukai Rico lebih dari siapapun. Dia menyukai lelaki itu karena sudah mapan dalam hal umur dan pekerjaan. Lagipula dulu dia sempat bertemu dengan Rico dan lelaki itu juga sopan dan baik padanya.
"Mata ibu kenapa?"
"Kamu balikan sama dia?"
"Jangan berkhayal, Bu. Mana ada Vira balikan sama dia. Udah putus lama jadi mana mungkin pacaran lagi sama dia. Kami cuma temenan sekarang."
"Temenan tapi mau jemput di tempat kerja?" sindir ibunya.