Pagi terasa menggigil, Rivan memeluk tubuhnya sendiri, ketika tersadar dia terkejut karena tidur di atas lantai selama semalaman.
Melihat ke atas ranjang, dia tak melihat bayangan Nadila ada di sana.
"Dia udah pergi pagi-pagi? Ke mana?" tanya Rivan sambil memijat kepalanya yang pusing.
Ia kemudian berusaha bangkit, mencari bayangan Nadila siapa tahu dia negatif thinking pada istrinya.
Namun ternyata Nadila benar-benar tak ada di apartemen. Tak hanya itu yang membuat Rivan bingung, melainkan masalah mobil yang pagi itu dibawa oleh Nadila.
"Pergi ke mana sampai membawa mobil, apa pergi ke rumah mama?" gumam Rivan.
Dia mencoba untuk mengingat kejadian tadi malam. Bagaimana bisa dia berakhir diabaikan oleh Nadila seperti saat ini.
Apa karena dia pulang malam? Atau karena dia pulang malam dan mabuk? Bisa jadi Nadila marah karena hal itu.
Karena merasa bersalah Rivan pun mencoba untuk menghubungi Nadila. Tetapi nomornya diblokir oleh istrinya tersebut.