Kinanti tak sabar menanti kepulangan Andre. Sejak tadi dia sudah mulai menunggu lelaki itu di tangga menuju tempat tinggalnya.
Sesekali Kinanti mengintip Andre dari atas dan melihat apakah lelaki itu sudah berada di sana atau belum.
"Belum malam," ucap Kinanti. Padahal sudah jam delapan. Kemarin Andre mengatakan kalau dia akan kembali jam enam sore. Apa lelaki itu lembur?
"Sebentar lagi dia datang, pasti." Kinanti berjalan mondar-mandir seperti setrika tak sabar menunggu Andre. Andai saja mereka berdua memiliki ponsel pasti tak akan seperti ini.
Dan untuk sesaat Kinanti mulai mengerti betapa pentingnya alat canggih tersebut.
"Besok gajian harus beli hape," gumamnya. Dia menatap langit yang begitu cerah. "Gak akan ujan jadi gak apa-apa."
"Kinanti!" seru Andre dari bawah. Lelaki itu melambaikan tangannya sambil tersenyum.
Kinanti balas melambai, ia tahu jika Andre habis berlari dilihat bagaimana napasnya yang terengah-engah.
