Bukan Bintang namanya kalau dia bangun pagi-pagi dan menyiapkan sarapan seperti saat ini.
Dia sudah berhasil membuat Nadila manyun sejak tadi karena dia dan Hiro yang menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga.
Kalau Bintang mau makan apa saja mungkin Nadila akan sedikit memahami. Tapi permintaan Bintang sedikit mengesalkan ketika dia pagi-pagi ingin makan nasi uduk yang dijual di dekat pasar Marliboro pagi-pagi sekali.
"Udah gak apa-apa, positif aja kita jadinya bisa jalan-jalan kan?" Hiro mencoba untuk menghibur.
"Yang kuliah siapa yang butuh dihibur siapa," gerutu Nadila.
"Jangan ngambek terus nanti cepet tua." Baru saja Hiro hendak mencubit pipi Nadila tapi ia urungkan ketika melihat bayangan Bintang yang keluar dari kamar sambil menguap.
"Hubungan kakak adik yang sangat mesra," ucap Bintang yang berjalan ke meja makan begitu melihat sarapan kesukaannya ada di atas meja.
"Oh ya Ro, mau kukenalin sama cewek gak?" tanya Bintang tiba-tiba.
