"Ratih Permata Sari?!" Seorang perawat memanggil seorang nama pasien. Dan pada saat itu lah Hiro menoleh ke sekitarnya. Baru lah setelah itu dia mengetahui jika ada Ratih di sana sejak tadi.
Di rumah sakit yang sama dan juga dokter yang sama. Mereka berada di ruang tunggu yang sama.
Hiro langsung mengalihkan pandangannya saat mata Ratih bertemu pandang dengannya. Seolah dia tidak melihat Ratih di sana.
Mengapa Hiro begitu pada Ratih?
"Aku masih lama ya, Bang," kata Nadila. Dia sudah menggigil sejak tadi.
"Bentar lagi, di sini pemeriksaannya cepet gak kek dokter gigi jadi tenang aja."
Nadila menghela napasnya.
"Udah pusing banget?"
Nadila mengangguk.
Sam tidak menghampiri mereka berdua. Hanya mengamati Nadila dan Hiro dari kejauhan. Membiarkan apa yang terjadi hari ini mengalir begitu saja. ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh Hiro sebentar lagi.