Hiro masuk bersama dengan Nadila di sebuah apartemen yang sudah disediakan oleh Raga.
Rafli yang mengurus semuanya, dari tempat tinggal dan yang lain-lainnya. Sebuah mobil juga sudah diberikan untuk Hiro agar tidak terlambat datang ke kampus.
"Wah gak nyangka ya Bang, kalo ternyata papa ngasihnya apartemen," ujar Nadila senang.
Ia pikir ayahnya akan memberikan mereka berdua tempat kos yang semestinya karena mereka masih mahasiswa. Bukan apartemen mewah seperti ini.
Padahal dulu waktu mereka kecil, apartemen mereka tidak sebagus dan seluas ini.
"Aku di kamar yang itu Bang!" Nadila menunjuk kamar yang ada di dekat sisi jendela.
Ya, Nadila memang seharusnya ada di dalam. Dan Hiro ada di luar. Hiro akan menggunakan kamar yang berada di belakang rak televisi.
Sebuah kasur yang empuk yang tinggi ditempatkan di belakang rak televisi. Dan hanya tirai tipis yang menutupinya.