Sarapan pagi di rumah Raga dan Savira, tidak seheboh hari-hari sebelumnya karena hari ini Savira yang akan mengantarkan kedua anaknya menuju sekolah.
Dan—Raga hari ini bangun lebih pagi agar bisa membantu Savira untuk menyiapkan sarapan.
"Kamu serius mau anter anak-anak?" tanya Raga, ia sedang merebus dada ayam di sebelah Savira.
"Iya, aku mau lihat siapa orang tua yang udah buat anaknya bilang gitu sama Hiro."
Raga tersenyum. Bahkan Savira memikirkan hal lain seperti saat ini. tak sekadar menjadi seorang ibu yang hanya menyiapkan makanan. Tetapi dia juga ingin mengurus hal lainnya juga.
"Tapi jangan sampe berantem," kata Raga mengingatkan.
"Mau aku pindahin sekolahnya kalo masih ada yang bilang begitu."
"Jangan marah tar cepet tua."
Savira mencibir kemudian mencubit pinggang lelaki yang kini sudah menjadi suaminya itu.
Masalah Dina, sebenarnya Raga ingin mengatakan pada Savira. Lagipula mana ada yang namanya rahasia antar suami dan istri.