Arumi saat ini tengah duduk di debuah Kusri di dalam restoran yang bertuliskan angak 45 pada mejanya.
Rupanya wabita paruh baya iti tengah menunggu seseorang.
Dan seseorang yang di tunggunya itu terbyata adalah Kusuma.
"Sudah lama?" tanya Kusuma yang baru saja sampai kemudian duduk di depan Arumi.
"Ya lumayan, ternyata kebiasaan telat kamu itu masih melekat rupanya!" sahut Arumi.
"Maaf, telah membuatmu lama menunggu!" ucap Kusuma.
"Tidak papa!. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan kepadamu!" ujar Arumi.
"Hal apakah itu?" tanya Kusuma.
"Apakah penawaranmu untuk mengajaku rujuk itu masih berlaku?" tanya Arumi.
"Kenapa kamu tiba-tiba membicarakan ini," sahut Kusuma heran.
"Jawab saja masih berlaku atau tidak!" ujar Arumi.
"Masih, jika kamu mau," sahut Kusuma.
"Baiklah, demi anak-anak aku akan mencobanya."
"Kamu serius? Aku sedang tidak salah dengar kan?" tanya Kusuma.
Lelaki itu mencari keyakinan dari ucapan Arumi.
