Cinta itu tidak menjadikan kita sebagai makhluk yang lemah. Karena tidak semua orang itu mencintai dalam kebutaan.
Di dalam mobil terlalu Lama menjadikan Kusuma merasa sangat pengap. Maka lelaki oaruh baya itu memutuskan untuk keluar dari mobilnya.
"Saya lupa lagi membawa obatnya," ujar Kusuma.
Hidup bergantung dengan obat itu rasanya memang sangat tidak mengenakan. Dan mulai sekarang Kusuma harus menjalani itu.
Karena kalau sampai ia telah meminum obatnya maka sakitnya akan bertambah parah.
"Bapak tidak papa?" tanya seseorang yang melihat Kusuma berjalan dengan sempoyongan.
"Tidak, saya tidak papa!" jawab Kusuma.
Orang itu adalah Bi Ida. Asisten rumah tangga di rumah Radit.
"Ada yang bisa saya bantu Pak," tawar Bi Ida.
"Tidak, terimakasih. Saya hanya perlu mencari udara segar saja!" tolak Kusuma.
"Baiklah kalau begitu saya permisi," pamit Bi Ida.