Chereads / The Silent : Breathe / Chapter 1 - Prolog

The Silent : Breathe

🇮🇩Lyan_Juliani_M
  • 219
    Completed
  • --
    NOT RATINGS
  • 136.1k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Angin berhembus dengan tenang dan menerbangkan kelopak Bunga mawar yang tumbuh di sebuah bahu jalan menuju sebuah lapangan yang luas. Lapangan itu di penuhi oleh rumput-rumput yang hijau dengan sebagian yang kering karena sinar matahari. Di tengahnya terdapat sebuah pohon besar yang rindang yang tumbuh dan di jadikan sebagai tempat berteduh oleh seseorang dari sinar matahari. Angin yang menerbangkan kelopak bunga tersebut meniupkan salah satu kelopak bunga pada orang yang tengah berbaring di bawah pohon tersebut. Kelopak bunga itu terhenti tepat di wajah nya yang membuat orang tersebut perlahan membuka matanya.

Moon Tae Hee, membuka matanya dengan perlahan dan mendapati dirinya tengah berada di kamarnya. Ia pun menghembuskan nafasnya dengan berat, dengan tatapan penuh rasa lelah ia memandangi langit-langit kamarnya selama beberapa menit sampai akhirnya ia pun bangkit dari tempat tidurnya dan bergegas untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.

Ia pun turun dari kamar nya untuk segera pergi ke sekolah, dan ia mendapati bahwa kedua orang tuanya tengah tidak ada di rumah.

" seperti ini lagi pada akhirnya … " sahut nya pelan.

Tae Hee pun melanjutkan langkahnya untuk keluar rumah, ia pun berjalan kaki dan pergi melalui jalan besar agar bisa menaikki bus. Bus pun datang tidak lama setelah Tae Hee sampai di halte, ia segera menaiki bus tersebut dan duduk di kursi belakang dekat jendela. Tae Hee pun mengambil ponsel yang ada di tas nya dan segera memasang kan earphone pada ponsel tersebut agar Ia bisa segera mendengarkan musik dan tidak melihat ke arah penumpang yang lainnya. Sifat introvert yang ia miliki benar-benar membuatnya menarik diri pada lingkungan luas, ia hanya bisa pergi ke tempat yang tidak ada keramaian dan lebih menutup telinga dan berdiam diri.

Tae Hee menjadi murid pindahan sejak awal bulan lalu, sudah satu bulan ia bersekolah di Gyeonggi Suwon International School dan selama satu bulan ini ia belum bisa berbaur di lingkungan baru. Setiap sampai ke sekolah ia hanya berdiam diri di kursi nya sambil menulis di buku catatannya, dan ketika jam istirahat tiba ia hanya akan membeli susu kotak di kantin sekolah dan pergi menuju atas balkon.

" Moon Tae Hee ? aku Im Sooyeong, salam kenal " sahut seseorang wanita yang berdiri di depan Tae Hee sambil mengulurkan tangan nya dengan senyuman di wajah nya. Dengan perlahan Tae Hee meraih tangan itu dan membalas senyuman itu dengan senyuman kecilnya.

" aku adalah ketua kelas di kelas ini, dan selama satu bulan sejak kau datang ke kelas ini aku selalu memperhatikan mu. " sahut Sooyeong sambil mendorong kursi dan duduk di dekat Tae Hee.

" kenapa kau memperhatikan ku ? aku tidak ingin mencampuri urusan kalian, aku hanya ingin segera cepat menyelesaikan sekolah ku itu saja. " sahut Tae Hee pelan.

" karena aku ingin menjadi teman mu, nanti saat jam istirahat aku ingin mengajak mu makan siang bersama dan aku tidak ingin kau menolaknya " sahut Sooyeong sambil tersenyum dan bergegas kembali ke tempat duduk nya.

Tae Hee pun melanjutkan kegiatan menulisnya, tapi pikirannya malah berpokus pada ajakan Sooyeong tadi. Ia pun menghentikan tangan nya yang sedang menulis tersebut dan menengok perlahan ke arah jendela, disana terdapat seekor burung tengah singgah di ujung jendela dan menatap ke arahnya. Tae Hee pun menyadari apa tujuan nya berada di tempat tersebut, ia pun perlahan menarik lengan seragam sekolahnya dan melihat sebuah gelang yang melingkar di tangannya. Ia pun menarik nafas dalam dan memejamkan matanya perlahan.

FLASHBACK ON

Burung – burung pun berkicauan dan terbang dengan bebas di sekitaran sungai Han, dengan mengenakan seragam sekolah dan hoodie berwarna merah Tae Hee terduduk di pinggiran sungai dengan sebatang rokok di bibir nya.

" Tae Hee-ah, seperti nya Min Ah di ganggu lagi oleh teman-temannya " sahut Hyo Rin berbisik.

Tae Hee dan Hyo Rin pun berdiri dan memandangi Min Ah yang baru saja datang dan tersenyum pada teman-temannya itu, mata Tae Hee langsung terfokus pada luka di bibir Min Ah dan lebam merah di bagian kepalanya.

" Min Ah-ah, apa yang mereka lakukan pada mu ? " Tanya Tae Hee dengan wajah takut.

" Ada apa dengan mu ?! mengapa kau menanyakan hal seperti itu dengan rokok di bibirmu, yak!! kau adalah wanita, seburuk apapun kau di mata mereka setidaknya kau tidak terlihat buruk bagi dirimu sendiri. " sahut Min Ah dengan nada marah.

Ia pun berjalan mendahului kedua temannya dan duduk di pinggir sungai, Min Ah pun mengeluarkan sebuah permen lollipop dari tas nya dan memberikan nya pada Tae Hee agar ia tidak lagi merokok ketika pikirannya terganggu. Tae Heed an Hyo Rin pun duduk di samping Min Ah, Tae Hee mengambil permen yang Min Ah berikan dan segera memakannya. Dengan langit yang berwarna orange dan hembusan angin yang sejuk di sekitar sungai, Min Ah perlahan mengatakan apa yang terjadi hari ini pada dirinya. Dengan wajah yang terlihat sangat kuat di depan Tae Heed an Hyo Rin, Min Ah menceritakan hal yang sangat buruk tersebut.

" Mereka memukulku saat melakukannya, jika aku menolak nya maka mereka akan menyebar luaskan vidionya. Aku bahkan tidak bisa mengambil kamera ku di loker seragam karena video itu ada di kamera tersebut " sahut Min Ah.

" kenapa kau tak mencoba untuk melaporkan nya ? agar mereka di hukum " Sahut Hyo Rin.

" Aku ingin melakukannya, tapi mereka bilang mereka akan menyakiti kalian jika aku melakukannya, aku benar-benar tidak bisa bernafas dengan lega. Rasanya semua yang aku lihat adalah kegelapan yang tak berujung "

" Jangan mengatakan hal seperti itu, kami memang tidak merasakan yang kau alami saat ini, tapi kau tau, rasanya sangat sesak bagi kami saat tahu bahwa teman kami menglami penindasan dan pelecehan yang sangat sudah keterlaluan. Aku benar-benar tidak bisa memaaf kan Seol Ji dan teman-temannya. Jika perlu aku yang akan memukul wajah mereka semua. " sahut Tae Hee sambil bangkit dari posisi duduknya.