Rava begitu terengah-engah. Kakinya yang sedang berlari tampak sangat tidak stabil saat menjejak aspal. Keringatnya juga sangat banyak sampai begitu merembes di kaosnya.
"Padahal, Lyra tadi tanya kondisi elu udah baik apa belum, Rav." Janu yang berlarl di depan sambil menenteng dua punching pad pun menoleh ke belakang, melihat ekspresi Rava yang seperti sedang menahan buang air besar. "Kalau masih nggak kuat, lebih baik jangan dipaksain."
Saking lambatnya lari Rava, yang lain sampai mengurangi kecepatan untuk mengimbangi pemuda itu.
"Sepertinya, ini bukan karena kondisinya yang belum pulih benar," timpal Lyra yang berlari menjejeri tuannya itu. Kali ini, dia memakai bra sesuai perintah tuannya, walapun baju yang dipilihnya masih tank top tipis dan hot pants. "Staminanya memang cuma segini."
"Kalau begitu, semangati dia, dong," ledek Lois, terkikik geli.