Ibu Rava terus bertanya kepada Herman yang tengah membolak-balik potongan daging di atas alat panggangan barbeque. Asap dan bau daging yang menggugah selera sudah menguar dari alat tersebut.
Sepertinya, cara memasak ala barat itu memicu rasa penasaran ibu Rava.
"Kamu pasti sekarang tambah senang kan, Rav?" celetuk Stefan, menempati meja makan yang sengaja dipindah ke halaman belakang rumah itu. Meja makan itu memang berat, tetapi dengan kekuatan para bidadari, membawanya keluar jadi seperti memindahkan kardus.
"Senang bagaimana, Mas?" tanya Rava yang duduk di sebelah Stefan, meneguk minuman ringannya.
"Karena haremmu tambah satu lagi."
Serta-merta, Rava menyemburkan minumannya. Dengan sigap, Lyra yang duduk di hadapannya menghindar. Ione pun tertawa keras, sementara Kacia mengedik-ngedikkan kedua bahunya tanda tak nyaman.
"A-aku nggak mikirin begituan," ucap Rava yang wajahnya mulai dihiasi rona merah. Mendapati kedua bidadarinya membuang muka, Rava semakin salah tingkah.