Ione, Lois, dan Kacia terus mengamati pertarungan itu dengan mulut menganga. Setiap melakukan serangan, Etria berteriak-teriak dengan nada melengking
"Heaaa!!! Heaaa!!! Heaaaa!!!
Lois mengangkat sebelah alisnya, berdecak kesal. "Kenapa orang seperti dia bisa dipilih oleh pihak atas?"
"Emangnya kenapa, Yon?" tanya Stefan. "Dari tadi aku cuma denger teriakan Etria sama dentuman yang kayaknya berasal dari senjatanya. Aku belum denger suara pedang Lyra. Jadi, kukira Lyra malah sedang terdesak."
"Malah sebaliknya." Ione menggaruk rambutnya. "Ayunan palu Etria kelihatan serampangan sekali. Dia juga terlalu banyak melakukan gerakan yang tidak perlu. Lyra jadi bisa menghindar dengan sangat mudah."
"Apa mungkin senjatanya yang terlalu berat?" celetuk Rava. Bahkan di mata awamnya, cara bertarung Etria memang sangat berbeda dengan bidadari-bidadari yang pernah ditemuinya.