"Bu, apa kalau pahlawan seperti Tante Var pasti akan membunuh sekejam itu," celetuk Gilang yang sedang mengerjakan pr-nya di meja belajar.
Medora mengusap lembut kepala tuannya. Wanita itu kesulitan memberi jawaban. Dengan pengalaman masa hidup yang masih sangat sedikit, Gilang pasti belum terlalu sanggup memproses apa yang terjadi.
Namun tetap saja, Medora merasa pertanyaan itu menjengkelkan. Dia jadi harus berpikir keras untuk menjawabnya.
"Bu, Dor?" Gilang menautkan kedua alisnya. "Kok, diem aja?"
"Ibu sendiri nggak setuju dia melakukan perbuatan sekejam itu." Medora menggeleng pelan.
"Makanya, Bu! Bilang kepada tante Var agar jangan membunuh lagi!" Mata Gilang menunjukkan permohonan yang amat sangat.