Aiden menaruh Erin, anak balita dari Dini dan Bagas, ke pelataran sebuah bangunan. Erin yang tubuhnya dibungkus selimut itu tidak merespon, terlelap dengan wajah begitu damai, seolah di kehidupannya tidak terjadi apa-apa.
Tersenyum puas, Aiden mengedarkan pandangan. Bangunan sederhana bercat warni-warni itu cukup besar. Jendelanya ada banyak. Tanda kalau kamarnya juga banyak.
Aiden mendekati spanduk yang dipajang di pelataran panti asuhan itu, memandangi foto-foto anak yang tersenyum ceria. "Di sini, kamu pasti akan dirawat dengan baik, Erin."
Ia meninggalkan panti asuhan tersebut begitu saja, melewati jalur paving yang kanan kirinya dihiasi rangkaian pot berbunga indah. Begitu keluar dari area panti asuhan, ia memasuki sebuah mobil hitam yang diparkir di pinggir jalan. Mobil yang jelas sekali diambil tanpa persetujuan pemiliknya.