Chapter 3 - kebebasan

Saat terlepas sang gadis menendang selangkangan dan membenturkan kepala sih akbar ke tembok.

Sang gadis pun berlari dengan tergopoh-gopoh dengan menahan rasa sakit di mulut nya, saat sang gadis keluar dia berhenti saat melihat seorang gadis kecil mati begitu sadis.

Akan ku siksa mu dengan perlahan (senyum) sayang (tertawa kencang), "akbar"

Gadis itu pun berlari ke bawah, di berlari ke bawah tangga menuju pintu dengan menahan tangis, dan menghiraukan orang dewasa duduk terbujur kaku.

Gadis itu pun keluar dari rumah dan tergopoh-gopoh dengan air mata yang membahasi pipi nya yang cantik, sembari meminta tolong kepada orang.

Saat dia berlari dia menabrak seorang bapak tua, dan menceritakan semua ke pada bapak tua itu yang akhir di bawa ke kantor polisi.

Sedangkan akbar saat tau di berhasil kabur dari rumah..., dia memutuskan untuk kabur.

Dan akbar masih belum di ketahui keberadaan nya, dia bisa saja di kotamu di selalu menyiksa gadis..., atas balas dendam nya pada pacar... Nya...

Tamat