Tania baru membuka pintu saat matahari berada di atas kepala.
Sebenarnya, Tania sudah lama bangun. Tapi karena Wirabumi bersedia membantunya menjaga pintu, tentu saja dia harus menerima kebaikannya dan tidur lagi.
"Adikku, bagaimana kamu tidur tadi malam?" Larasati merasa sangat terpesona dengan sikap rajin Tania.
Tania berkedip dan melihat ke arah Larasati di luar,"Mengapa kakak perempuan tertua ada di sini? Dengan begitu banyak orang."
"Ibuku hilang. Sekarang aku perlu menggeledah halaman rumahmu." Larasati berusaha sekuat tenaga untuk menahan. Seluruh isi rumah Prapancasara sudah dia cari sendiri, tetapi masih belum menemukan bibinya atau tanda-tanda apapun.
Larasati benar-benar tidak menyangka orang besar yang hidup akan menghilang begitu saja.
Larasati pertama kali mencurigai Tania, tetapi ketika dia berjalan ke halaman Tania, dia merasa itu tidak mungkin. Dengan basis kultivasi Tania, bagaimana dia bisa mengambil orang bertubuh besar yang masih hidup?
