Rizki juga menunjukkan ekspresi penuh kasih sayang, "Tania, aku harap kamu bisa memberiku kesempatan."
Tania bisa melihat kebencian dan rasa jijik di matanya.
Tania memegang dagunya, menunjukkan ekspresi yang tampak polos tapi diam-diam dia berpikir bahwa Rizki ini benar-benar tipikal bajingan paling brengsek di antara bajingan.
Mengapa dia datang kembali kepada Tania setelah dia jelas-jelas terlibat cinta dengan Karin?
"Sistem, aku ingin muntah."
[Tuan, kamu harus menemukan seorang pria jika kamu ingin muntah. ]
Tania tidak menjawab apapun saat Zidan datang.
Zidan melirik para keluarga Linggarjati, mulutnya mencibir Rizki. Kemudian dia berjalan dengan kaki yang panjang hingga mencapai sisi Tania lalu duduk di sampingnya. Seperti biasanya, Zidan juga menyentuh kepala Tania lembut. Ekspresinya yang dingin di awal langsung mereda.
Tetapi ketika dia melihat Rizki lagi, dia kembali menatapnya dingin.
"Saudara Rizki, apakah kamu menyukai Tania?"
