Tania sepertinya bereaksi, dan berkata perlahan, "Kakak, Rizki mengatakan banyak hal yang tidak bisa dijelaskan dan ingin menebusnya untukku. Kemudian seorang gadis cantik masuk dan melihat RIzki, kemudian dia menangis sebentar dan langsung lari. "
Mata Zidan menghitam, dia benar-benar membenci Rizki sampai mati.
Rizki benar-benar tidak tahu malu. Dia berani menggunakan reputasi Tania untuk memenangkan kontrak perusahaan dan berkencan dengan wanita tak dikenal.
Ketika Zidan mengingar dirinya yang berusaha memaksa Tania untuk pergi ke sisi Rizki sebelumnya, Zidan merasa sangat menyesal di dalam hatinya, tetapi untungnya dia sudah melihat kebenaran ini dengan jelas.
"Tania tidak peduli padanya, dia punya masalah otak."
"Karena kakaknya berkata begitu, dia pasti punya masalah otak."
Kerumunan orang yang makan melon sambil menonton pertikaian itu : kedua saudara itu mungkin memang punya masalah otak