Menghadapi pertanyaan Selly, Fandi tampak tenang, "Maaf."
"Jadi, kamu tidak menyukaiku lagi, hanya minta maaf padaku?"
"Kapan kamu mulai merasakan itu?" Selly tidak bisa menerimanya. Dia pikir itu adalah hal yang paling beruntung dan bahagia memiliki pacar seperti Fandi.
Mereka mengalami banyak hal bersama. Di tahun-tahun itu, hanya Selly yang menemaninya hingga larut malam. Bagaimana dia bisa mengatakan bahwa dia tidak menyukainya lagi.
Fandi menepuk pundak Selly, "Ketika Tania keluar, aku tidak akan menyerah mencari tubuh yang cocok untukmu, sedikit pikiran, aku akan membawamu keluar, ini adalah janjiku padamu, tidak akan pernah berubahan."
"Lalu kau berjanji padaku bahwa kita akan menikah saat aku keluar." Selly menggigit bibirnya, "Mengapa janji ini bisa diubah?"
Pada saat ini, di layar komputer, sebuah kalimat muncul di atas kepala pengantin wanita, menarik keduanya.
"Namaku Tania, siapa kamu?"