Chapter 7 - Balas Dendam

Laras Giandra mulai menyombongkan diri, melihat Sarah Giandra dari atas ke bawah!

Lelucon ini membuat mood yang awalnya sudah buruk menjadi sangat buruk!

"Laras, kamu boleh tidak menghormatiku. Tapi kamu tidak bisa mengatakan itu

kepada ibuku!" Saat dia mengatakan ini, Laras Giandra mengepalkan tangannya dan mengerang.

"Aku mengatakan bahwa ibumu tidak berguna. Lalu kenapa?"

Sarah Giandra bisa mentolerir jika dia dihina dan direndahkan, tetapi dia tidak bisa mentolerir jika seseorang mengatakan sesuatu yang buruk tentang ibunya!

Dia mengangkat tangannya dan melihat wajah Laras Giandra, dia ingin menamparnya! Tapi dia menahan tangannya untuk tidak menamparnya.

"Apakah kamu ingin menamparku? Apa kamu berani? Apakah kamu punya nyali?" Laras Giandra tersenyum sinis untuk mengejek Sarah Giandra, matanya penuh dengan arogansi.

Melihat tangan Sarah Giandra yang berhenti di udara, Laras Giandra tersenyum lebih lancang.

"Kamu dan ibumu bajingan, kamu pantas diperlakukan…"

PLAK!

Laras Giandra masih melakukan hal seperti sebelumnya. Jadi dia terus menghina Sarah Giandra dan ibunya. Tetapi di detik berikutnya, sebagian wajahnya terasa panas sekali! Dia ditampar oleh Sarah Giandra!

"Sialan, kamu berani memukulku, apa yang kamu lakukan!" bentak Laras Giandra

"Aku menamparmu! Aku muak melihatmu kamu berbicara dengan seenaknya. Jangan salahkan aku karena bersikap telah kasar padamu!"

Cukup banyak keluhan yang telah diderita oleh Sarah Giandra!

Setelah ditampar oleh Sarah Giandra, Laras Giandra masih sangat agresif di depannya. Bagaimana dia masih bisa menahan rasa sakit itu?

"Oke, aku akan memberitahumu nasibmu jika kamu melawanku!" ucap Laras Giandra memelototi Sarah Giandra, setelah mengucapkan kata yang kejam itu, dia berbalik keluar dari ruangan itu.

Sarah Giandra pun perlahan-lahan tenang, dia ingat apa yang dikatakan Laras Giandra. Dia pernah mengancam akan mengguncang pernikahannya.

Lalu Zafran Mahanta telah menjadi seperti sekarang, apakah dia akan peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain?

Tiba-tiba saja Sarah Giandra menjadi lega, dia sudah merasa terbebas dari rasa bersalah karena telah menghindari Zafran Mahanta

Disisi lain, setelah Laras Giandra yang bergegas keluar, dia bertemu dengan Zafran Mahanta yang masih belum jauh.

"Zafran!" Dia berteriak padanya. Zafran Mahanta hanya meliriknya sekilas, dia tetap berjalan pergi dan tak memperdulikan Laras Giandra.

"Tunggu aku, ada sesuatu yang ingin kuberitahukan padamu!"

Laras Giandra berlari dan menarik lengan baju Zafran Mahanta.

Zafran Mahanta menarik lengannya dengan jijik, dia tidak ingin mengucapkan sepatah kata pun.

Dia tidak ingin membahas tentang hubungannya dengan Sarah Giandra dengan siapa pun atau apa pun itu!

"Aku tahu kamu menyukai Sarah. Tapi kamu masih tidak tahu kenapa dia begitu

kejam padamu, kan?"

Zafran Mahanta berhenti setelah mendengar ini, Zafran Mahanta sedikit mengernyit. Dia berdiri menunggu Laras Giandra mengikuti.

"Karena dia sudah bersama pria lain, jadi dia menendangmu tanpa pikir panjang." Ucap Laras Giandra

"Omong kosong! Ini tidak mungkin!" Zafran Mahanta tidak percaya. Dia terdiam beberapa detik, kemudian dia bertanya,

"Siapa pria itu?"

Melihat Zafran Mahanta yang telah terpancing, Laras Giandra pun berkata, "Dia pria yang kuat. Aku tak tau namanya, tapi aku dapat memberitahumu bahwa pada awalnya Sarah hanya memperlakukanmu sebagai cadangan. Dia sudah tidak membutuhkanmu lagi!"

"Selama tiga tahun di sekolah, dia pendiam dan lembut. Meskipun sekilas tidak menakjubkan, penampilan klasiknya sangat mengesankan. Selain itu, Sarah selalu rendah hati, dia sangat baik. Aku tidak tahu berapa banyak laki-laki yang memiliki kesan baik tentangnya, dia seperti dewi di hati semua orang, dan itu juga berlaku sekarang." Ucap Zafran Mahanta.

Tapi dia belum melihat lelaki seperti yang dikatakan oleh Laras Giandra, dan dia masih ragu saat mendengarkan perkataan Laras Giandra. Sulit bagi Zafran Mahanta untuk percaya bahwa Sarah Giandra adalah tipe wanita yang berani mendekati dua lelaki sekaligus.

"Kenapa aku harus mempercayaimu?"

"Karena dia adalah saudara tiriku, aku mengenalnya lebih baik daripada kamu. Dan dia selalu berpura-pura terlihat seperti itu! Jika kamu masih tidak percaya, kamu bisa membuktikannya sendiri. Pergi dan tanyakan padanya, aku yakin bahwa kebenaran yang kamu dapatkan adalah apa yang aku katakan padamu." Laras Giandra berkata dengan percaya diri. Hal ini adalah kesempatan bagus untuk mendekati Zafran Mahanta, dan mengambil kesempatan untuk dapat menghancurkan Sarah Giandra.

Zafran Mahanta menatap matanya yang tegas, tetapi hatinya semakin kesal!

Dia masih tidak percaya, bahwa dia akan tersakiti saat dia menginginkan wanita yang dia cintai. Bahkan dia tega memainkan perasaannya dengan seenaknya sendiri!

Ada rasa sakit di tenggorokannya, yang membuatnya tiba-tiba merasa mual.

"Aku bahkan pernah mendengar dia pamer kepada orang lain. Dia didekati oleh banyak pria dan mereka juga menyayanginya, tapi dia melakukan itu hanya untuk membuat gadis-gadis di sekolah cemburu...."

"Cukup! Diam!" Pembuluh darah di leher Zafran Mahanta terlihat karena dia menahan amarahnya. Matanya gelap, Terlihat sangat menakutkan.

Dulu ada cahaya bulan putih di hatinya, tapi sekarang seperti lautan dengan hujan badai yang sangat menakutkan!

"Zafran, aku bertanya padamu, apakah kamu masih menyukainya dan bersedia menjadi cadangannya? Atau apakah kamu berencana untuk menunggunya. Ketika dia ditinggalkan oleh orang kaya itu, lalu kamu dapat mengambil hatinya lagi?" Laras Giandra bertanya sambil mengangkat alisnya. Dia sengaja mengatakan itu untuk membuat Zafran Mahanta semakin membenci Sarah Giandra.

Kata-kata itu merupakan provokasi besar bagi seorang pria, apalagi pria yang berasal dari kaum bangsawan dan arogan seperti Zafran Mahanta.

"Menunggu? Sebagai cadangan? Bisakah seorang Zafran menerima label seperti itu?" jawabnya dengan jelas.

"Jadi ayo kita berpacaran, ini cara terbaik untuk membalas dendam terhadapnya!"

"Hah? Denganmu? Aku dapat menemukan wanita untuk membalaskan dendamku, aku tidak membutuhkanmu." Zafran Mahanta mengejek Laras Giandra.

Laras Giandra tidak memikirkan ucapan Zafran Mahanta, karena Zafran Mahanta sedang dikendalikan oleh amarah. Kecuali di mata gadis-gadis lain, mereka bisa berbunga bunga hanya dengan melihat Zafran Mahanta.

Sama seperti Laras Giandra di depannya, bedanya adalah Laras Giandra lebih gila daripada gadis-gadis itu.

"Hanya aku yang cocok denganmu! Dan bersamaku, dapat membuatnya merasa tidak nyaman!"

Zafran Mahanta mencibir, "Ayo. Aku akan menggunakanmu untuk balas dendam, apa tujuanmu?"

"Aku menyukaimu, dan aku senang dimanfaatkan olehmu" Laras Giandra tersenyum lebar dan menunjukkan niatnya tanpa malu!

Nada dan matanya sangat serius, sehingga dia hampir meyakinkan Zafran Mahanta.

Karena saat itu, Zafran Mahanta juga percaya bahwa Laras Giandra menyukainya sejak awal dan dia punya perasaan padanya.

Zafran Mahanta tersenyum sekilas bibirnya dan mengulurkan tangannya ke arah Laras Giandra, berkata, "Mana ponselmu?"

Laras Giandra senang dalam hati, dan menyerahkan ponselnya dengan anggun.

Setelah memasukkan nomor telepon, Zafran Mahanta dengan dinginnya berkata padanya, "Karena kamu tahu betul tentang rencana ini, hubungi aku jika kita sedang balas dendam, aku tidak berharap kamu akan memiliki perasaan lebih padaku."

Ketika Zafran Mahanta selesai, dia segera pergi dari tempat itu. Laras Giandra yang masih diam di tempatnya, tidak bisa lagi menyembunyikan senyum di bibirnya.

Zafran Mahanta tidak hanya terlihat tampan, tetapi dia juga memiliki hubungan darah dengan keluarga Mahanta. Berdasarkan usianya, dia kemungkinan besar akan menjadi pewaris masa depan, dan masa depannya tidak terbatas!

Laras Giandra mengetahui ini secara kebetulan, bahkan mungkin Sarah Giandra tidak mengetahuinya.

Bagaimanapun juga, Zafran Mahanta selalu bertindak dengan cara yang rendah hati. Yang lain hanya berpikir bahwa dia adalah generasi kedua yang kaya. Tetapi dia tidak akan pernah berpikir bahwa dia akan begitu kaya suatu saat nanti.

Dulu, Zafran Mahanta hanya melihat Sarah Giandra sendirian. Dia tidak punya alasan untuk mendekatinya. Sekarang dia tidak boleh melepaskan kesempatan besar ini!

Laras Giandra memegang ponselnya erat-erat dengan jari-jarinya yang ramping, wajahnya menunjukkan senyuman tertentu.

'Tunggu dan lihat saja. Tidak peduli bagaimana caranya, dia pasti akan lebih kuat dari si pengecut dan lemah itu!'

Laras Giandra akan memberitahu orang orang, bahwa Sarah Giandra akan menikah dengan pria tua dan jelek. Dan lainnya pasti akan iri karena dia mendapatkan Zafran Mahanta!

-----

Kali ini, Sarah Giandra menyeret tubuhnya yang kelelahan untuk kembali ke asrama.

Setelah memikirkannya untuk waktu yang lama, dia mencari kontak Zafran Mahanta.

Sarah Giandra pikir, dia akan menghapus kontaknya secara langsung. Tetapi dia tidak berharap untuk mendapat Chat darinya.

Mungkin ini belum selesai kan?

Dia berpikir sejenak. hatinya sangat tertekan untuk sementara waktu!

Mungkin cerita perpisahan Sarah Giandra dan Zafran Mahanta akan sangat disukai orang lain, tetapi hal tersebut tidak bisa diceritakan. Rasanya terlalu menyiksa, lebih menyiksa daripada dipanggang di atas api.

Setelah menikah dengan pria lain dan memiliki status sebagai suami-istri, dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menunjukkan ketulusannya kepada orang lain.

Sarah Giandra adalah orang yang sangat polos, memikirkan bahwa kejadian seperti itu tadi dapat menyebabkan hubungan antara ketiganya menjadi aneh.

Selain itu, Arka Mahanta adalah pria yang menakutkan, jika dia tahu bahwa Sarah Giandra telah dicium orang lain...

Mungkin, akan ada tindakan gila yang mungkin dia lakukan!

'Aku sudah bersalah pada Zafran Mahanta. Dan jika dia mengetahui hal yang sebenarnya, mungkin dia akan merasa bersalah selama sisa hidupnya.'

Pada awalnya, Sarah Giandra memaksakan diri untuk tenang, mencoba membalikkan tiap halaman yang ada di buku ini, dan mulai belajar.

Jika tidak begini, kemungkinan akan membuatnya gila!

-----

Dua hari berlalu, saat Sarah Giandra mengira hidupnya akan berjalan dengan damai.

Tiba-tiba Dikta Mahendra menghubunginya.