Masih belum terima, Anggasta memegang erat kedua tangan Meysha. Sampai membuat Meysha meringis kesakitan. Melihat itu, Kenzie dengan sigap menepis tangan Anggasta. Ia mendorong Anggasta hingga hampir terjatuh. Beruntung Meysha mencegahnya. Ia takut jika mereka akan bertengkar. Sudah pasti akan menjadi tontonan banyak orang.
"Mey, tolong berikan aku kesempatan satu kali lagi." Anggasta duduk bersimpuh di depannya dengan derai air mata yang tidak berhenti mengalir.
Meysha kembali menggelengkan kepalanya dengan kuat, "Aku benar-benar meminta maaf. Aku tidak bisa kembali, dan aku lebih memilih untuk bersama dengan Kenzie."
Semuanya sudah sia-sia. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Anggasta selain menyesal. Hatinya hancur tatkala melihat wanita yang ia sayangi bersanding dengan pria lain. Kemudian, Meysha mengajak Kenzie untuk pergi dari tempat itu. Perlahan Kenzie mendekat, ia menepuk pundak Anggasta dengan pelan. Pria itu tengah duduk lemas dan kepalanya tertunduk.
