Lucas masih asyik duduk di tempat makan sembari menunggu waktu untuk berangkat bekerja dengan memainkan game di ponselnya. Laura sibuk mempersiapkan bahan untuk membuat kue yang akan ia jual hari ini.
Selesai menyantap sarapan, Anggasta membantu mencuci piring-piring kotor. Ia bermaksud pamit setelahnya. Meysha menghampiri Anggasta yang sedang berdiri di depan wastafel. Dengan wajah yang masih kesal, ia meletakkan piring kotor di tempat Anggasta berdiri.
"Baru semalam, kamu sudah akrab dengan keluargaku," ucap Meysha.
"Jangan terlalu serius," bisik Anggasta.
"Maksudmu?" tanya Meysha sinis.
"Ucapanku."
"Tidak, aku biasa saja," jawab Meysha.
Anggasta. Orang yang membuatnya kesal hari ini. Sungguh menyebalkan. Ia memintanya untuk tidak terlalu serius, sedangkan ia bilang tidak terbiasa becanda. Ucapannya tidak dapat dipercaya. Aneh, dingin, usil, Meysha tidak tahu bagaimana menggambarkannya, dan tidak mengerti orang seperti apa dia.
Tok... Tok... Tok!