Meysha baru sadar bahwa tempat makan dan botol minumnya tertinggal di tempat tadi. Saat Pak Han memanggilnya, ia langsung saja bergegas pergi dan lupa membawanya. Ia pun melangkahkan kakinya kembali ke tempat itu. Benar sekali, tempat makannya masih berada di tempat semula saat ia makan malam.
Meysha lalu duduk sejenak, karena masih banyak waktu untuk beristirahat. Ia mengarahkan pandangannya ke langit, indah sekali, Meysha selalu kagum tiap kali menatap langit. Karena dengan menatap langit, pikirannya menjadi tenang dalam sejenak. Tiap kali menatap langit, ia selalu berpikir bahwa luasnya hamparan langit di atas adalah pertanda bahwa dunia ini sangat luas, Bandung juga luas, dan juga luasnya berbagai wilayah yang tak pernah ia singgahi, yang dimana terdapat berbagai macam pulau, daratan dan lautan. Mungkin saja di tempat lain ada seseorang yang sedang menatap langit yang sama seperti dirinya.