Arin menatap pintu kamarnya yang baru saja ditutup oleh mamanya, Aretha. Setelah memastikan bahwa Aretha sudah tidak ada di ruangannya, Arin menyalakan ponsel di tangan. Ia segera menghubungi Levi untuk memastikan apakah benar yang meletakkan belanjaan di teras rumahnya adalah laki-laki itu atau bukan.
Arin menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan sebelum jari-jarinya menari dengan lincah di atas keypad ponsel.
To : Levi
[Hai, Levi]
Arin mengulum bibir. Entah mengapa, mengirim pesan singkat untuk laki-laki itu selalu membuat jantungnya berdetak kencang. Semakin berdetak kencang karena tidak ada tanda-tanda Levi membalas pesannya. Arin kembali mengirimkan pesan pada Levi.
To : Levi
[Apakah kau sibuk?]
[Ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu]
Arin meletakkan ponselnya di meja. Ia mengepalkan tangan, gugup. Gadis itu ketar-ketir menunggu datangnya pesan balasan dari Levi. Sedikit cemas jika Levi sedang sibuk dan Arin menggangu waktu laki-laki itu.