Levi mematikan mesin mobilnya begitu sampai di depan rumah Arin.
"Terimakasih sudah mengantarkanku pulang."
Levi beralih menatap Arin di samping kanannya. Bibirnya melengkungkan senyuman. "Don't mention it."
Arin ikut menyunggingkan senyum tipis.
"Kalau begitu, aku duluan. Terimakasih untuk bunganya." Arin mengacungkan tiga tangkai bunga mawar kuncup berwarna pink yang ada di tangan.
Levi menanggapinya dengan senyuman.
"Eum ... Arin."
Arin menunda gerakannya membuka pintu. Ia menoleh ke belakang dan menatap Levi dengan sebelas alis terangkat. "Ada apa?"
Levi tiba-tiba menggeleng-gelengkan kepalanya. "Ah, tidak ada apa-apa. Jangan lupa beristirahat."
Arin menatap Levi aneh. Laki-laki itu memanggilnya hanya untuk mengatakan hal tersebut? Arin hanya menghela napas pelan. Ia kira ada sesuatu yang penting akan ingin Levi sampaikan. Nyatanya tidak.
Arin segera tersenyum dan mengangguk singkat. "Tentu. Kau juga."
"Kau jangan sampai kelelahan. Apalagi ... dalam memikirkanku."