Chereads / Trapped Love Enemies / Chapter 3 - Kesepakatan

Chapter 3 - Kesepakatan

Saiko sudah mendapatkan hasil investigasi jika Jimmy murni bekerja sebagai OB baru. Nastya pun ingin tertawa karena kecerdikan Aliando mampu membuat seorang Saiko yang terkenal hebat tidak bisa mengungkap identitas yang sebenarnya.

"Jadi namamu Jimmy ya, baiklah. Karena aku yang sudah berbuat salah dan kamu juga sudah terlanjur melihat wajahku maka mulai sekarang kamu bekerja sebagai pelayanku. Tapi ingat, kamu harus menulis perjanjian untuk tidak menceritakan kehidupan pribadiku kepada siapapun," ucap Saiko meminta maaf sekaligus mengikat Nastya.

Akan tetapi hal itu juga merupakan suatu keberuntungan bagi Nastya, dengan begini akan lebih mudah bagi gadis itu untuk melihat data sekaligus rahasia dari Hotel Andromeda.

"Terima kasih, Tuan Saiko. Karena sudah bermurah hati," jawab Nastya sangat pandai berakting menjadi laki-laki.

Kemudian Nastya di suruh menandatangani surat perjanjian, jika melanggar maka Nastya akan dimasukkan ke dalam penjara.

Nastya hanya tertawa dalam hati, dia sama sekali tidak takut akan ancaman ini. Sebab baginya yang tanda tangan adalah Jimmy, bukan Nastya.

"Jimmy, Mulai sekarang kamu tinggal di sini dan harus siap sedia selama 24 jam," perintah Saiko tegas.

"Iya, Tuan Saiko," jawab Nastya.

"Dan Array, sebaiknya kamu antarkan Jimmy ke kamar sebelahmu dan jelaskan mengenai semua kewajiban dan pantangan yang harus dilaksanakan oleh Jimmy," timpal Saiko beralih ke asistennya.

"Siap," jawab Array tersenyum senang.

"Tuan, kenapa Anda senyum-senyum begitu?" tanya Nastya dengan gaya lelakinya.

"Ya karena sedang bahagia. Dan kamu bisa panggil aku Kak Array saja," jawab Array.

Array tentu saja sangat bahagia, sebab setelah ini pemuda itu akan semakin berkurang bebannya untuk melayani Tuan Saiko.

"Ini kamar kamu, dan yang sebelah ini kamarku. Kalau mau kamu bereskan sekalian aku akan sangat berterima kasih, pekerjaan yang banyak membuat aku tidak punya waktu merapikan kamarku sendiri," ucap Array.

"Tentu saja, dengan senang hati," jawab Nastya.

Dalam hati Nastya tentu senang sebab bisa punya kebebasan untuk melihat-lihat data yang penting.

"Dan ini adalah daftar mengenai Tuan Saiko, sebaiknya kamu baca dan pahami. Ingat, Tuan Saiko tidak suka kecerobohan," timpal Array.

Nastya menerima beberapa lembar kertas. Matanya langsung melotot melihat tulisan tersebut.

Ternyata tak mudah walau hanya menjadi pelayan Saiko, begitu banyak peraturan dan juga pantangan.

"Saiko sangat tampan, sayangnya kepribadiannya buruk dan juga sangat ribet," batin Nastya.

"Kalau begitu aku mau pamit pergi ke pesta dulu, mumpung Tuan Saiko sedang tidur sebaiknya kamu ambil barang-barang kamu yang penting di bawa kemari," saran Array.

"Iya, terima kasih banyak," jawab Nastya bersemangat.

Nastya tak perlu menyiapkan barang-barang, sebab dia bisa langsung meminta pelayan untuk mengantarkannya. Karena dia tidak membawa ponsel terpaksa Nastya meminjam pada seorang teman baru yang juga bekerja sebagai OB.

"Bolehkan meminjam ponsel? Mau mengirim satu pesan saja," pinta Timmy dengan sopan.

"Silahkan," jawab Rian ramah.

"Terima kasih banyak," balas Nastya.

Nastya yakin jika waktu masih banyak, diapun memutuskan untuk berkeliling dahulu.

Nastya mulai  memperhatikan semuanya secara detail, dan membandingkan dengan hotel milik keluarganya. 

''Semua karyawan masih muda, tampan dan cantik. Bahkan diwajibkan memiliki penampilan yang menawan dan seragamnya pun seksi. Pantas saja para pengunjung betah sebab di suguhi pemandangan yang segar - segar,'' batin Nastya mulai paham.

Soal biaya menginap pun bervariasi, ada tingkatan sesuai permintaan pelayanan pengunjung. Di Hotel ini semuanya serba komplit. Ada mall, salon, tempat gym, olah raga futsal, bolling,  dan masih banyak lagi. Restoran pun juga unik, meskipun berada di dalam gedung yang megah tapi malah dalamnya di buat pondok bambu dan juga bunga dihiasi bunga asli. Jadi sangat nyaman dan indah seperti di taman. Menunya sendiri juga banyak, di setiap pondok kecil tertulis Resto China, Jepang, Korea, Indonesia dan berbagai macam maskan dari negara lain. Jadi pengunjung tinggal memilih ingin memakan masakan dari mana sesuai selera. 

Nastya semakin sadar jika hotel keluarganya sudah termasuk kuno dan tertinggal jauh. Andaikan dirinya di suruh memilih tentu saja akan memilih Andromeda yang luar biasa ini.

"Jim… Jimmy..'' panggil seorang teman sesama OB.

Nastya tak merespon sebab masih fokus melihat sekelilinng, apalagi dirinya juga belum terbiasa dengan nama barunya.

Setelah di tepuk lumayan keras Nastya baru tersadar.

''Eih, ada apa Yu?'' tanya Nastya terkejut.

''Hari pertama kerja sudah banyak melamun, awas kalau ketahuan atasan nanti langsung dipecat,'' tegur wahyu, teman baru lain yang juga sesama OB.

''Bukannya melamun, aku hanya terpukau dengan hotel yang luar biasa ini,'' sergah Nastya bersikap jantan.

''Tempat ini memang luar biasa, ayo kita lanjut kerja,'' ajak Wahyu sambil mengelap kaca.

"Aku sudah tidak bertugas di sini," jawab Nastya.

"Kamu di pecat?" tanya Wahyu kaget.

"Bukan, tapi aku di suruh membersihkan khusus ruangan Tuan Saiko," jawab Nastya.

"Wah kamu keren, bagaimana orangnya? Tua? Muda? Atau bagaimana? tanya Wahyu sangat penasaran.

"Rahasia," goda Nastya.

"Ah sialan kamu, Jim," umpat Wahyu.

Nastya berlari meninggalkan Wahyu dan memilih untuk jalan-jalan lagi sambil pura-pura sedang bekerja mengepel lantai.